JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan aplikasi PeduliLindungi berpotensi menjadi aplikasi yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk untuk pembayaran digital.
Hal tersebut disampaikan Luhut dengan melihat melesatnya penggunaan pembayaran digital lewat teknologi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“Jadi sekarang sudah melebar, nanti mungkin kita coba masukkan ke digital app PelindungiLindungi. Jadi, platform berbagai macam saja bisa masuk,” jelas Luhut saat melakukan sambutan dalam Pembukaan Puncak Kreatif Indonesia 2021, Kamis (23/9/2021).
Dengan begitu, Luhut berharap Indonesia bisa membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia sudah jauh lebih berkembang dibandingkan kondisi 7 hingga 10 tahun yang lalu.
Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kata Luhut UMKM bisa untuk terus meningkatkan kualitas produknya dan memperkenalkan produknya ke seluruh penjuru di dunia melalui penjualan online.
“Kualitas ini sangat penting, jangan kita menjual barang yang kualitasnya tidak bagus. Nanti itu dari kita semua harus ada kontrol dari kita kepada semua produk-produk UMKM,” jelas Luhut.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan terus mendorong perluasan merchant QRIS khususnya di pasar-pasar, pusat perbelanjaan, dan tempat ibadah, untuk meningkatkan integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital sekaligus mendukung protokol kesehatan.
Perry mengungkapkan, pada pertengahan September 2021 mencapai 10,4 juta merchant, atau tumbuh 120,22% (yoy)
“10,4 juta merchant sudah kami sambungkan kepada platform-platform digital seperti digital banking, fintech, atau e-commerce. BI tidak pernah lelah untuk memudahkan masyarakat melakukan pembayaran,” jelas Perry.
Every second is change,
Every second is chance.
Do your sevice with integrity,
full heart and full capacity.