JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan bahwa keberagaman telah menghimpun dan menyatukan elemen bangsa dalam satu bahtera besar bernama Indonesia, yang menjadi ‘rumah bersama’ bagi lebih dari dari 270 juta rakyat Indonesia. Terdiri dari sekitar 1.340 suku, yang memiliki 733 bahasa, serta menganut 6 agama dan puluhan aliran kepercayaan. Masing-masing hadir dengan identitas budaya, kearifan lokal, keunikan, dan ciri khasnya sendiri.
“Berbagai diskusi mengenai pluralisme pada akhirnya akan mengantarkan kita pada sebuah narasi mengenai urgensi merawat kebhinekaan dalam menyikapi keberagaman di Indonesia. Ini penting untuk kita perjuangkan bersama, karena keberagaman telah menjadi ‘fitrah kebangsaan’ yang tidak dapat kita ingkari dan kita pungkiri,” ujar Bamsoet usai menerima Pimpinan Daerah Kolektif Kosgoro 1957 DKI Jakarta, di Jakarta, Selasa (21/9/21).
Pengurus Kosgoro 1957 DKI Jakarta yang hadir antara lain, Ketua Chaerul Purba, Sekretaris Laras, Ketua Kaderisasi Teuku Iskandar, Ketua Ideologi Pancasila Faisal Nasution, dan Wakil Bendahara Purwati.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19 yang telah menghantam sektor kesehatan, kehidupan sosial dan kondisi perekonomian masyarakat, pembangunan karakter bangsa menjadi sebuah tantangan yang semakin berat untuk dihadapi. Karenanya, MPR yang mengemban visi sebagai Rumah Kebangsaan, Pengawal Ideologi dan Kedaulatan Rakyat akan terus mengawal ideologi Pancasila dan melakukan vaksinasi ideologi kepada seluruh masyarakat Indonesia, agar tidak terjebak pada dua masalah patogenik besar terkait dengan ideologi negara.
“Vaksinasi ideologi menggunakan vaksin ‘Empat Pilar MPR RI’, yang dilakukan untuk meningkatkan imunitas masyarakat agar memiliki kekebalan dalam menghalau nilai-nilai asing yang mengancam jati diri dan karakter kebangsaan kita,” jelas Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menerangkan, sebagai agen perubahan, idealisme dan daya dobrak kader Kosgoro 1957 diharapkan mampu membangun kesadaran, menumbuhkan komitmen, dan meneguhkan tekad masyarakat untuk selalu mempertahankan Pancasila sebagai pandangan hidup dan ideologi, dan semangat kebhinekaan sebagai ikatan kebangsaan.
“Sebagai generasi pejuang, kader Kosgoro 1957 harus dapat menularkan semangat juang yang enerjik dan etos kerja yang penuh optimisme dalam menghadapi berbagai tantangan kebangsaan. Serta diharapkan mampu membangun narasi kebangsaan mengenai pentingnya mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dan merawat kebhinekaan, melalui metodologi dan pendekatan atraktif dan inovatif, yang bisa diterima oleh berbagai generasi bangsa,” pungkas Bamsoet. (*)
Jurnalis Independent Politic News