PADANG, Politicnews.id – Almarhumah Siti Zakiah merupakan kader wanita terbaik Partai Keadilan Sejahtera yang telah menyelesaikan pendaftaran sebagai Bakal Calon Anggota Legislatif DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Dapil 1 (Kota Padang). Namun sayangnya, takdir berkata lain. Perjuangan Almarhumah Siti Zakiah harus terhenti. Almarhumah Siti Zakiah meninggal dunia pada usia 51 tahun setelah selama sebulan berjuang di rumah sakit melawan penyakit kanker yang dideritanya. Almarhumah Siti Zakiah dikenal sebagai sosok pejuang yang kuat, yang selalu memberikan usaha yang terbaik dan totalitas dalam perjuangannya.
Meskipun dalam kondisi tidak sehat, Almarhumah Siti Zakiah masih sempat ikut dalam arak-arakan pendaftaran bakal caleg pada 8 April 2023 silam bersama rombongan bakal caleg Partai Keadilan Sejahtera lainnya menggunakan angkot orange menuju Kantor KPU.
Semasa hidupnya Almarhumah Siti Zakiah aktif menjadi Sekretaris Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Barat 2021-2024. Menjadi sosok yang tegas dan baik, Almarhumah Siti Zakiah dikenal sebagai sosok yang dermawan dan memperhatikan tetangga sekitar.
Almarhumah Siti Zakiah juga kerap berbagi dengan orang lain, sangat ramah dan rendah hati. Almarhumah Siti Zakiah juga kerap terjun ke masyarakat untuk aktif dalam banyak kegiatan yang diselenggarakan oleh PKK. Tak heran, Almarhumah Siti Zakiah banyak mengenal masyarakat, mendengar keluh kesah ibu-ibu rumah tangga, menjadi pemberi solusi serta pemerhati isu-isu keluarga, baik di lingkup Kota Padang hingga Sumatera Barat.
Penulis secara emosional terikat kuat dengan Almarhumah Siti Zakiah. Almarhumah Siti Zakiah menjadi pembina pertama penulis ketika awal masa perkuliahan di Universitas Andalas, bersama mahasiswa baru lainnya. Ummi Zakiah, panggilan sayang kami untuk beliau, mengobarkan semangat kami di tiap pertemuan mingguan, istilahnya “recharge kembali semangat yang menurun”. Pengalaman penulis sendiri pernah ‘dipaksa’ Ummi Zakiah untuk hadir dalam kajian rutin kami karena beliau paham serangan malas untuk datang kajian pada anak muda itu hal yang biasa. Namun, Ummi Zakiah menekankan bahwa kita harus berusaha melawan rasa malas itu sendiri. Padahal, saat itu Ummi Zakiah yang memiliki banyak kesibukan, memiliki banyak binaan, tidak pernah surut semangatnya. Binaan-binaan Ummi Zakiah adalah saksi betapa Ummi Zakiah yang membimbing kami, yang masih dalam masa peralihan dari seorang anak sekolah yang lugu, menjadi sosok perempuan yang kuat dan tangguh.
Ummi, sebelum akhirnya Ummi menghembuskan nafas terakhir, paling tidak ada beberapa di antara kami yang sempat menemui Ummi dan memberikan kabar kalau kami sudah siap menghadapi kerasnya dunia. Kami sudah siap untuk menjadi tangguh dalam asuhan Ummi. Terima kasih, Ummi, telah menjadi Ibu bagi kami semua.
Kini, bidadari tersebut telah kembali ke surga, menghadap Sang Pencipta. Insya Allah. Aamiin ( *** / )