KEFAMENANU– Partai Buruh mencerminkan diri sebagai partai kaum buruh. Partai ini berciri partai politik namun juga sebagai bagian dari advokasi untuk membantu kaum-kaum buruh yang hidupnya ditindas dan tidak dilihat oleh para penguasa. Hal ini membuat partai buruh akan tetap berdiri sebagai mitra yang bekerja sama dengan partai politik lainnya yang akan melihat dan memperhatikan masyarakat-masyarakat kecil pada umumnya. Dengan demikian, maka partai buruh selalu akan tetap menjadikan nilai-nilai pancasila sebagai sebuah pegangan dan fondasi yang kuat untuk tetap berlangkah maju demi menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang beradab dan menikmati keadilan sosial secara menyeruh.
Pada dasarnya berpolitik itu harus cerdas dan bijaksana. Bahwasannya, setiap ada perhelatan politik setiap partai akan menyodorkan calon-calon yang berkualitas dengan segala potensi yang ada dalam diri setiap partai dan orang-orangnya. Politik secara cerdas akan menggambarkan kepada kita bahwa, kita memilih dan menentukan siapa figur yang tepat untuk dicalonkan. Dan politiil secara bijaksana selalu menggambarkan kepada kita masyarakat bahwa, setiap partai harus tetap menjaga keutuhan partai, dan sesuai jalur atau langkah-langkah serta putusan-putusan yang tepat di dalam partai tersebut.
Untuk itu dalam diri partai buruh, pasti akan mengusungkan figur-figur yang tepat sesuai anggaran dasar rumah tangga partai. Partai Buruh akan bekerja semaksimal mungkin karena ini adalah sebuah tanggung-jawab partai ke depannya.
Mengutip pesan dari pimpinan Partai Buruh Indonesia bahwa: “Partai Buruh memiliki jaringan yang sangat besar. Artinya, tentang segala pekerjaan adalah berkatikatan dengan buruh. Tanpa Buruh, bisa juga arus atau roda kehidupan masyarakat dan keperintahan tidak bisa berjalan baik. Jangan takut, sebab sudah saatnya Partai Buruh berbicara dan bisa didengarkan oleh khalayak umu. Pungkas Ir. Said Iqbal, ME.
Melihat hal ini, Sekertaris Eksekutif Partai Buruh Kabupaten Timor Tengah Utara mengatakan bahwa: “Kaum buruh harus mendapatkan hak dan kewajiban yang layak dalam kehidupan. Ketika setiap orang yang bekerja, harus menerima upah setimpal dengan apa yang dilakukannya. Artinya bahwa, ketika nasib-nasib kaum buru kalau diterlantarkan, maka kami siap menjadi advokasi dan pastinya akan melihat dan membantu masyarakat kecil demi kesejahteraan hidup bersosial masyarakat di daerah ini. Tegas Oktovianus Masan, S. Fil dalam penyampainnya. (MS).

Jurnalis Independent Politic News