Jakarta – Hari Santri 2023 adalah saat yang tepat untuk merenungkan peran penting santri dalam memelihara jiwa nasionalisme dan kebanggaan di Indonesia. Hari ini, kita merayakan mereka yang telah berkontribusi besar dalam memelihara dan menyebarkan nilai-nilai agama, budaya, dan pendidikan di seluruh negeri. Namun, Hari Santri juga mengingatkan kita tentang kesempatan besar yang dimiliki Indonesia untuk memelihara persatuan dan kebangsaan di tengah keanekaragaman.
Berjihad ditengah nilai pluralisme merupakan konstruksi prismatik yang lahir dari transendensi dan imanensi ilahiyah kemudian dibumikan dan terinternalisasi dalam semangat perjuangan untuk menjaga harkat dan martabat sebagai bangsa.
Menilik ulang sejarah ketika Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, mengeluarkan fatwa tentang resolusi jihad yang semua bermuara pada semangat jihad yang diamalkan dalam bentuk ibadah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ir. H. Bahran Andang, M.Sc., Sekretaris Bappilu DPP Hanura, mengutarakan, “resolusi jihad yang dikeluarkan merupakan payung hukum agar seluruh komponen bangsa untuk berseru melakukan jihad sebagai bentuk amaliyah, dan memerangi siapapun yang berniat memecah persatuan bangsa.” Ujarnya, saat ditemui dikantor Bappilu Hanura.
Peristiwa itu menjadi landasan setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri, negeri ini masih membutuhkan para santri untuk terus berjihad memberikan kontribusi dengan memajukan bangsa ini secara keseluruhan dan menciptakan rasa kebanggaan akan prestasi Indonesia.
Hari Santri 2023 sebagai momentum kita semua mengingat pentingnya nilai-nilai toleransi, persatuan, dan keberagaman. “Begitupun dengan lahirnya Hari Santri sebagai refleksi sejarah dan relasinya dengan nasionalisme dan patriotisme. Sebagai bahan kontemplasi dan telaah kritis bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, sampai kapanpun.” Pungkas Bahran.
Selamat Hari Santri! Semoga semangat dan kontribusi mereka terus memperkaya dan memajukan bangsa kita. (BANDANG)
