Home / Rilis

Kamis, 9 Desember 2021 - 14:56 WIB

Presiden Jokowi Menghadiri Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2021

Ollie Wijaya - Penulis

JAKARTA : Kasus korupsi merupakan kejahatan yang memiliki dampak luar biasa sehingga juga harus ditangani secara luar biasa. Meskipun beberapa kasus korupsi besar telah berhasil ditangani, Presiden Joko Widodo mengingatkan aparat penegak hukum untuk tidak berpuas diri dan terus meningkatkan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

Demikian disampaikan Presiden saat memberikan sambutan pada acara peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia Tahun 2021 yang digelar di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pada Kamis, 9 Desember 2021.

“Aparat penegak hukum termasuk KPK sekali lagi jangan cepat berpuas diri dulu karena penilaian masyarakat terhadap upaya pemberantasan korupsi masih dinilai belum baik. Kita semua harus sadar mengenai ini,” ucap Presiden.

Baca Juga :  Besuk Korban Teroris KKB, Pangdam Cenderawasih: Sudah di Luar Batas Kemanusiaan

Kepala Negara menyebutkan bahwa kasus korupsi yang ditangani aparat penegak hukum memiliki jumlah yang luar biasa. Beberapa kasus korupsi besar juga berhasil ditangani secara serius, seperti kasus Jiwasraya, Asbari, dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Presiden menjelaskan, pada periode Januari sampai November 2021, Polri telah melakukan penyidikan 1.032 perkara korupsi dan kejaksaan pada periode yang sama telah melakukan penyidikan sebanyak 1.486 perkara korupsi.

Presiden Jokowi menjelaskan, menurut sebuah survei nasional di bulan November 2021 lalu, masyarakat menempatkan pemberantasan korupsi sebagai permasalahan kedua yang mendesak untuk diselesaikan.

Baca Juga :  Pimpinan MPR Tetapkan Penyebutan Nama Presiden RI ke-2 Soeharto Dalam Pasal 4 Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 Telah Dilaksanakan

Presiden menuturkan, tindak pidana korupsi menjadi pangkal dari permasalahan yang lain, termasuk terganggunya penciptaan lapangan pekerjaan dan meningkatnya harga kebutuhan pokok. Presiden pun menyebutkan bahwa Indonesia masih membutuhkan kerja keras untuk dapat memperbaiki indeks persepsi korupsi.

Oleh karena itu, Presiden menekankan bahwa penindakan jangan hanya menyasar peristiwa hukum yang membuat heboh di permukaan saja. Lebih jauh, dibutuhkan upaya-upaya yang lebih fundamental dan komprehensif agar manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

Follow WhatsApp Channel politicnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 46 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Eksekutif

Letakan Batu Pertama Masjid Baitul Aziz RSUD Achmad Mochtar, Gubernur Mahyeldi Sebut Masjid sebagai Pusat Penyegaran Psikologis

Rilis

Konsolidasi Organisasi, Bamsoet Kunjungi Kantor Pemuda Pancasila Jambi Tekankan Pentingnya Kebersamaan dalam Keberagaman

Rilis

Kyai NU Geram: NU Bangun Ekonomi Umat Malah Dihalangi, Mafia Tanah Harus Diusut

Legislator

Seminar Internasional Ikatan Notaris Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Wujudkan Cyber Notary

Rilis

Ahli Hukum Tata Negara: Sudah Profesional Polisi Hentikan Kasus Arteria Dahlan

Rilis

Atlet Sumbar Siap Berlaga di PON Provinsi Aceh dan Sumut Meski Kekurangan Anggaran

Rilis

Masyarakat Kelok Kuranji Taruh harapan ke Wako Fadly Amran, Selama 33 Tahun Kelok Kuranji Belimbing Tak Teraliri Listrik

Rilis

Merayakan Tiong Jiu Klenteng Sio Hok Bio Gelar Kirab YM Kongco YM Hok Tek Tjeng Sin Dan Pentaskan Wayang Kronik