Home / Rilis

Senin, 1 November 2021 - 20:27 WIB

Presiden Jokowi Ajak Para Pemimpin Wujudkan Ekosistem Rantai Pasok Global yang Tangguh

Ollie Wijaya - Penulis

ROMA : Pemulihan ekonomi global yang perlahan bangkit, masih sangat rapuh. Disrupsi rantai pasok global dapat menghambat terwujudnya pemulihan yang kuat dan inklusif. Bahkan, jika berkepanjangan, hal tersebut akan menjadi tantangan ekonomi baru, memicu kenaikan harga dan kelangkaan barang, menghambat produktivitas, dan memengaruhi kesejahteraan.

Saat menyampaikan pandangannya pada KTT Rantai Pasok Global, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dampak disrupsi lebih terasa bagi negara berkembang. KTT tersebut digelar di sela-sela KTT G20 di La Nuvola, Roma, Italia, pada Minggu, 31 Oktober 2021.

“Dampak disrupsi lebih terasa bagi negara berkembang. Pada masa pandemi, kita saksikan terbatasnya akses negara berkembang pada vaksin, alat kesehatan dan obat-obatan. Tugas kita semua adalah mewujudkan ekosistem rantai pasok global yang tangguh, diversified dan berkelanjutan, tidak hanya berdimensi ekonomi, namun juga pembangunan,” ujar Presiden Jokowi.

Dalam kaitan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa pandangan. Untuk jangka pendek, ada dua hal yang menurut Presiden Jokowi harus dipastikan, yaitu pertama reaktivasi konektivitas global, termasuk mobilitas pelaku usaha dan tenaga kerja.

Baca Juga :  Kapolres Kudus Mengawali Tugasnya Melakukan Pengecekan Sarana Prasarana Kedinasan

“Kita perlu memastikan pengakuan dan keberterimaan vaksin secara universal, sesuai standar WHO, sekaligus memfasilitasi pemulihan perjalanan internasional yang non-diskriminatif,” ucapnya.

Kedua, terus tingkatkan kapasitas dan kesempatan sektor swasta dalam mengakses rantai pasok global. Terkait hal tersebut, Indonesia telah melakukan pembenahan regulasi dan peningkatan iklim usaha, antara lain melalui UU Cipta Kerja.

“Kami juga terus mendorong dan mempercepat transformasi digital dan otomatisasi untuk meningkatkan ketelusuran rantai pasokan serta memperluas akses para pelaku usaha pada rantai pasok, termasuk UMKM,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk jangka panjang, Presiden Jokowi memandang perlu kolaborasi setiap negara untuk tiga hal lainnya, yaitu pertama, penguatan infrastruktur logistik. Semua negara perlu mendukung investasi dan kerjasama teknologi guna memperkuat kapasitas dan sebaran infrastruktur logistik, terutama bagi negara berkembang.

Baca Juga :  Bertemu PM Malaysia, Presiden Jokowi Dorong Penyelesaian MOU Perlindungan TKI Dan Negosiasi Batas Wilayah

“Melalui kemitraan swasta dan pemerintah, Indonesia sedang membangun dan memperbaharui 30 pelabuhan di seluruh wilayah kami,” katanya.

Kedua, diversifikasi sumber pasokan. Presiden meyakini bahwa kerja sama investasi dan industri antarnegara serta penguatan arus perdagangan yang saling menguntungkan adalah kunci.

Ketiga, risiko terbesar di jangka panjang adalah proteksionisme perdagangan yang berpotensi merusak rantai pasok global.

“Kita harus bekerja sama dengan semangat saling mendukung, bukan saling membatasi, mendorong kebijakan yang konstruktif dan tidak diskriminatif, sesuai dengan prinsip hukum internasional, sekaligus menghormati konteks nasional dan hak berdaulat tiap negara,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Follow WhatsApp Channel politicnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 8 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Rilis

Mayjen Teguh Muji Angkasa Resmi Jadi Komandan Kopassus

Legislator

Peringati HUT ke-79 TNI, Bamsoet Kembali Ingatkan Pentingnya Pembentukan Angkatan ke-4

Legislator

Terima Puteri Otonomi Indonesia 2023, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Bantu Optimalkan Pemberdayaan Desa

Rilis

Amasrul Diskusi Bersama Pengurus Pesatren AL Falah
Porwil Sumatera

Opini

Porwil Sumatera XI-2023: Dramatis, Unggul 1 Poin Esport Sumbar Rebut Medali Emas ke-8 di nomor PUBG Mobile

Pemilihan

Tokoh Banten Nilai DRPD dan OPD Gagal Realisasikan Perda Pesantren

Rilis

OKP Cipayung menuntut KEJARI tidak melindungi Oknum korupsi DPRD Kota Ambon

Legislator

Terima Pengurus Forum Komunikasi Putra Putri Angkatan Laut 9, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Gelorakan Semangat Bela Negara