PoliticNews (Butta Toa Bantaeng) : Ibarat air, Koalisi Rakyat Poros Tengah mengalir tenang menghanyutkan dedaunan yang jatuh tertiup angin, Menghantar kesejukan mempersembahkan pandangan kehidupan memberikan edukasi politik kepada segenap warga Butta Toa, julukan Bantaeng yang kaya akan sejarah. Hal ini menandakan Poros Tengah selain hadir untuk pilkada merupakan sebuah wadah pendidikan politik, membina dan mencerdaskan apa yang seharusnya masyarakat lakukan di setiap menjelang pemilu, baik pilpres, pilgub, pilbup maupun pilkades.
Pertemuan Koalisi Rakyat Poros Tengah Butta Toa Bantaeng
Bertepatan dengan hari buruh sedunia 1 Mei 2024 bertempat di Dapoer Lamalaka Bantaeng, Poros Tengah kembali melakukan Pertemuan dan silaturrahmi , Terlihat hadir pengurus dari beberapa perwakilan kecamatan diantaranya Kecamatan Bantaeng, Eremerasa, Pa’jukukang, Gantarangkeke dan Tompobulu untuk membahas perkembangan yang ada sekaligus menetapkan jadwal dialog publik ke 4 yang bertemakan Spirit dan Refleksi May Day Konsen dialog tentang Keadilan Sosial Dan Pembangunan Ekonomi yang akan di selenggarakan pada 5 Mei 2024 di hotel Seruni Bantaeng.
Beberapa narasumber yang dihubungi dan menyatakan siap hadir antara lain Dr. Arman Amran, SP.,MP.,MPM, Praktisi pertanian sekaligus Akademisi Universitas Sulawesi Barat, Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) dan satu lagi perwakilan dari Dinas Ketenaga Kerjaan. Dialog ini digagas sebagai salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat dalam memahami tugas seorang pemimpin dalam menyiapkan kebutuhan warganya. Apa lagi akhir-akhir ini pupuk yang menjadi suatu kebutuhan petani yang kadang mengalami kelangkaan, belum lagi jika terjadi gagal panen yang secara otomatis petani mengalami kerugian, maka di butuhkan sosok pemimpin yang bisa mencari solusi secara adil dan merata. Bukan menjadikan rakyat hanya sebagai obyek meraih kekuasaan semata, tetapi menjadikannya sebagai mitra yang saling melengkapi.
Dr. Arman Amran,.SP,.MP,.MPM Dosen Fakultas Pertanian Dan Kehutanan Unsulbar (Praktisi Pertanian)
Salah seorang narasumber Dr Amran saat dihubungi Politic News mengaku, baru saja meninggalkan Bantaeng beberapa hari yang lalu menuju Kabupaten Mandar sulbar karena padatnya agenda yang harus di selesaikan sebagai seorang Dosen. namun karena kecintaanya terhadap Bantaeng tempat dimana ia memulai karirnya sebagai seorang ASN dengan sukacita ia menyatakan siap, bahkan sangat mendukung agenda yang diselenggarakan oleh poros tengah yang membantu masyarakat khususnya dalam bidang pertanian. Selain Dosen diFakultas pertanian dan kehutanan Dr Amran juga merupakan sekertaris umum Dewan Kopi Indonesia dan Bantaeng salah satu daerah penghasil kopi terbaik yang ada di sulsel. Sebagai akademisi yang banyak memberikan teori kepada mahasiswa Dr. Amran diamanahkan membawakan sub tema Transformasi pertanian dalam percepatan kesejahteraan melalui edukasi dan intervensi kebijakan. Sebagai penyelenggara kegiatan dalam dialog publik ini, inisiator Koalisi Poros Tengah yang di wakili Bung Nas.. mengucapkan terima kasih atas kesediaannya yang jauh-jauh dari sulbar demi memberikan edukasi kepada masyarakat Bantaeng yang di gagasnya.
Sementara sektor lain terkait industri dan ketenaga kerjaa perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah khususnya dalam keselamatan para pekerja sebagai upaya dalam meminimalisir jatuhnya korban, maka kehadiran seorang pemimpin kedepan sebagaimana yang di harapkan oleh poros tengah yakni bisa bersinergi dengan rakyat melalui hasil dialog yang di lakukan. Dari 12 Dialog publik yang di siapkan sesuai prisip adat yang dimiliki, Adat sampulo rua (Adat 12) menjadi simbol kekuatan rakyat Bantaeng, wujud perlindungan untuk semua masyarakat Butta Toa dari kearifan lokalnya, namun saat ini seakan redup dan mulai sirna. Hal ini banyak di sampaikan oleh seorang budayawan Bantaeng Andi Imran Massoealle, saat berbincang dengan awak media.
Bakal Calon bupati dan wakil bupati sudah ada di tangan Poros Tengah namun melihat perpolitikan yang kian dinamis tidak mengapa nama tersebut menjadi komsumsi internal saja dulu, 5 bakal calon yang rilis sebelumnya sudah mengerucut dan di harapkan bersabar untuk secara resmi di umumkan dan di publikasi, intinya saran dan masukan tetap kami kedepankan dan kemenangan yang di harapkan tentunya memaksa kita untuk melihat dan menilai semua balon yang intens melakukan komunikasi, karena di dalam poros tengah memiliki kriteria dan penilaian tersendiri, ujar Bung Nas, inisiator KRPT di sela-sela pertemuan.
12 sesi Dialog yang di agendakan semata-mata untuk mengasah pemahaman masyarakat dengan budaya-budaya yang terjadi disetiap menjelang pemilu, hal tersebut bukan lagi rahasia umum justru terang-terangan di internal masyarakat, namun saling menyalahkan bukanlah adat untuk sebuah jalan keluar, tetapi edukasi salah satu adab mencari solusi. Jangan pernah bosan memberikan pendidikan karena hakikatnya dia bagian dari bentuk perjuangan.

Hasan Habibu Lahir Di Bantaeng 1 Januari 1975.
Penasehat Forum Da’i Polsek Tompobulu
Anggota Da’i Kamtibmas Polres Bantaeng Bidang Komunikasi Antar Lembaga
TPP/PLD Kementerian Desa RI sejak 2017