MENANTI ULURAN TANGAN NEGARA UNTUK PEMBERDAYAAN PETANI
Oleh: Dr. ADLI (Ketua KJW-HSI)
Kami mengatakan bahwa *ada 2 level petani* pada saat ini, bila dilihat dari tingkat kehidupan ekonomi mereka. *Pertama petani level 1,* petani yang mayoritas di desa-desa, pendidikan rata-rata rendah, pendapatan rendah, hidup sulit, mata pencarian utama bertani secara tradisional. *Perkiraan kami 60% petani level 1 ini adalah buruh tani,* pendapatan yang rendah dalam jangka panjang telah menyebabkan sawah dan ladang banyak terjual (kalau di minang tagadai). Dalam kajian kami, bahkan ada 1 Nagari di Sumbar yang sawah tagadai nya bernilai lebih dari 10 Milyar. Siapo lah nan ka bisa manjapuik nyo, sedih kita melihatnya.
*Kedua petani level 2,* sedikit lebih baik, pendidikan sedikit lebih tinggi, sedikit bermodal, sudah mulai ada usaha tani yang lebih bagus. Petani level 2 ini banyak berasal dari kalangan pensiunan, perantau yang pulang kampung, bahkan juga ada dari kalangan milenial. Tapi jumlah nya masih sangat sedikit. Petani level 2 ini bisa kita dorong dan tumbuhkan nantinya akan menjadi Wiratani Pelopor di desa-desa. Jumlah petani level 2 ini juga penting, karena akan menjadi syarat berkembangnya pertanian di suatu daerah. Petani level 2 ini ukuran untuk level bersaing dan kemajuan pertanian disuatu daerah. Membentuk petani level 2 sebanyak-banyaknya adalah tantangan besar bangsa kita ke depan.
*Energi yang harus dikeluarkan untuk mengangkat petani level 1 adalah sangat besar, karena banyaknya jumlah mereka dan kehidupan mereka saat ini yang sudah sangat terpuruk.* Menurut kami hanya negara yang bisa, sebab negaralah yang masih punya sumber daya cukup. Contoh saja daerah kami Kabupaten Solok, dengan APBD 1 tahun sebesar 1,2 Triliun, okelah 90% habis untuk ini dan itu, kalau 10% di recofusing untuk membangun ekonomi petani, nilainya 120 Milyar. Menurut kami masih sangat cukup untuk membangun pertanian di 74 Nagari/Desa secara berkesinambungan. Apatah lagi kalau bicara APBD Propinsi Sumbar yang nilai nya 7 Triliun pertahun, 10% nya saja sudah 700 Milyar. Rasa-rasanya menurut hemat kami bisa efektif membangun pertanian secara terstruktur dan berkesinambungan.
*Dalam pengamatan kami, Negara (pemerintah pusat dan daerah), belum bersinergi dan belum fokus untuk membangun petani level 1 kita.* Fokus dan Sinergi saja belum, apalagi sampai pada duduk Baropok dengan segala kerendahan hati, berkolaborasi bahu membahu dengan seluruh anak bangsa, *BIKIN PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI*, kami menyebutnya dengan mengulurkan tangan untuk petani-petani miskin kita. Wallahu’alam…
Sijunjung 21 Juli 2023, salam semangat bertani…💪✊