Home / Rilis

Rabu, 29 September 2021 - 14:16 WIB

Lanjutkan PTM Terbatas, Pemerintah Pakai Strategi Surveilans

Ollie Wijaya - Penulis

JAKARTA – Pemerintah memastikan akan terus berupaya agar pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi sejalan dengan dua strategi utama pengendalian Covid-19 di sisi hulu, yaitu dengan penerapan protokol kesehatan, serta 3T (testing, tracing, treatment).

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate menegaskan, proses belajar-mengajar harus berlangsung dengan aman, baik bagi para siswa, maupun pendidik dan tenaga kependidikan.

“Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah mengharapkan PTM terbatas dapat dibarengi dengan implementasi standar operasional kesehatan ketat agar tidak menimbulkan klaster baru Covid-19,” kata Johnny.

Pada saat bersamaan, Kementerian Kesehatan juga telah mempersiapkan sejumlah strategi surveilans atau pengintaian Covid-19, meliputi pelacakan dan testing dengan metode active case finding atau menjemput bola. Kemudian, mengidentifikasi jumlah sekolah di tingkat kabupaten/kota yang melaksanakan PTM terbatas, dan mengadakan random sampling terhadap 10 persen dari total sekolah yang melaksanakan PTM.

Baca Juga :  Cedera, Randa Rian Desta Gagal Sumbang Medali Emas

Dari 10 persen tersebut, Kementerian Kesehatan akan membagi alokasi berdasarkan jumlah sekolah di tiap kecamatan. Pada kecamatan dengan jumlah sekolah lebih banyak, maka sampel yang diambil juga akan lebih banyak.

Selanjutnya, sampling dilakukan terhadap 30 siswa dan 30 pengajar per sekolah untuk swab PCR dengan metode full testing. Hasil swab PCR ini kemudian akan ditabulasikan ke dalam data positivity rate atau rasio kasus positif.

Jika positivity rate kurang 1 persen, maka pelajar yang positif akan dikarantina, sedangkan yang berkontak erat akan diisolasi. Namun, PTM terbatas tetap dapat dilanjutkan di sekolah tersebut. Sementara jika positivity rate sekolah di angka 1 sampai 5 persen, maka seluruh pelajar di sekolah itu akan di-swab dan dikarantina, sedangkan sekolah tetap dapat menjalankan PTM terbatas.

Apabila positivity rate sekolah lebih dari 5 persen, maka sekolah ditegaskan akan langsung ditutup selama 14 hari, dan aktivitas belajar mengajar kembali digelar secara daring.

Baca Juga :  Kasetpres Sampaikan Kesiapan Rangkaian Pelantikan Presiden Dan Wakil Presiden Periode 2024-2029

Johnny menegaskan, PTM terbatas dilakukan karena pembelajaran daring yang berlangsung cukup lama. Hal ini berpotensi terhadap penurunan kemampuan akademik pengetahuan dan keterampilan peserta didik, serta risiko dampak psikologis pada anak.

“PTM Terbatas bisa digelar di wilayah PPKM Level 1-3. Saat ini Kemendikbud Ristek dan Kemenkes juga telah menyiapkan sistem penanganan dan strategi surveilans yang baik,” katanya.

Penerapan strategi surveilans pada ruang lingkup aktivitas belajar mengajar ini disebut akan menjadi percontohan penerapan strategi pada aktivitas publik yang lain. Pemerintah menyatakan membuka opsi untuk mereplikasi strategi yang sama dalam berbagai aktivitas lain, seperti perdagangan, pariwisata, keagamaan, hingga transportasi.

Follow WhatsApp Channel politicnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 15 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Legislator

Idul Adha, Ketua PKS Sumbar: Momentum Meneladani Ketauhidan Nabi Ibrahim

Rilis

Presiden Joko Widodo Minta Daerah untuk Fokus Pada Produk Unggulan Sendiri

Eksekutif

Pemprov Sumbar Distribusikan Bantuan dan Dirikan Dapur Umum di Masjid Raya Sumbar

Rilis

Resmi Diluncurkan, Bagaimana Cara Beli dan Pakai Meterai Elektronik?

Rilis

Peringati HUT Ke 50 , Dirut Perumda Air Minum Kota PadangĀ  Hendra Pebrizal Buka Pertandingan Olah Raga Antar Devisi

Eksekutif

Kunjungi Pura Besakih, Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Pemugaran dan Penggunaan Bus Listrik bagi Turis di Pura Agung Besakih

Eksekutif

Respon Gubernur Terkait Bencana Banjir dan Tanah Lonsor yang Melanda Beberapa Daerah di Sumbar

Eksekutif

AZIS KHAFIA: INGATKAN PELAJARAN BERHARGA KAUM BETAWI UNTUK MASYARAKAT ADAT DI IKN