Home / Rilis

Jumat, 29 Oktober 2021 - 09:48 WIB

KTT ke-16 EAS, Presiden Ajak Wujudkan Kawasan yang Aman, Stabil, dan Sejahtera

Ollie Wijaya - Penulis

BOGOR : Upaya penanganan pandemi telah menunjukkan banyak kemajuan. Sekitar 7 miliar dosis vaksin telah disuntikkan dan jumlah kasus baru di tingkat global juga terus menurun sejak bulan Agustus. Hal ini membuka jalan bagi pemulihan ekonomi global yang diyakini tumbuh 5,9 persen pada 2021.

Saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 East Asia Summit (EAS) secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 27 Oktober 2021, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa berbagai capaian tersebut masih rentan dan harus terus dipelihara bersama.

“Penanganan pandemi yang lebih efektif membutuhkan situasi yang kondusif yaitu stabilitas, keamanan dan perdamaian,” ujar Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, selama pandemi justru terjadi trajektori negatif dalam dinamika geopolitik kawasan. Rivalitas antara kekuatan besar juga terus menjadi permasalahan terbesar sehingga menyulitkan untuk bersatu dan mengambil aksi bersama.

Baca Juga :  Gubernur Sumbar Pimpin Rapat Persiapan WIES 2023, Matangkan Persiapan dan Pastikan Dampak Positif untuk Industri Halal Lokal

“Tidak ada yang diuntungkan dari berlanjutnya situasi ini dan kita harus segera mengakhirinya,” ungkap Presiden.

Presiden mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada upaya konkret untuk mengakhiri permasalahan tersebut. Padahal 10 tahun lalu, lanjut Presiden, telah disepakati Bali Principles sebagai rules of the game untuk mewujudkan hubungan antar negara yang bersahabat dan saling menguntungkan.

Selain itu, rambu-rambu ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) juga telah didesain untuk menjawab tantangan tersebut.

“Saya yakin semua Pemimpin EAS percaya kerja sama nyata akan membangun rasa saling percaya dan memperkuat saling ketergantungan diantara kita,” ujar Presiden.

Baca Juga :  Presiden Tegur Kapolri soal Polisi Banting Mahasiswa di Tangerang

Presiden pun menegaskan pentingnya komitmen penghormatan terhadap hukum internasional untuk menjadikan kawasan dan dunia stabil serta sejahtera. Salah satunya, penghormatan terhadap UNCLOS 1982 yang sangat diperlukan untuk melihat Laut China Selatan sebagai Laut yang damai dan stabil.

“Mari kita perkuat kerja sama, melakukan langkah nyata. Mari kita ubah trust deficit menjadi strategic trust. Mari kita wujudkan kawasan yang lebih aman, yang lebih stabil, dan sejahtera,” ucap Presiden.

Follow WhatsApp Channel politicnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 6 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Komunitas

Wow! Ribuan Warga Rela Kehujanan Demi Bertemu Ganjar di Haul Mbah Hisyam

Rilis

Besuk Korban Teroris KKB, Pangdam Cenderawasih: Sudah di Luar Batas Kemanusiaan

Eksekutif

Hadiri Latihan Gabungan TNI 2023 Bersama Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Kemampuan dan Kesigapan Anggota TNI

Rilis

Kontak Tembak Terjadi Lagi di Kiwirok, 1 Prajurit TNI Gugur

Rilis

Bamsoet: Rajut Semangat Persaudaraan Dalam Kebersamaan Antar Pemeluk Agama

Rilis

Polres Kudus Gelar Konferensi Pers Terkait Kasus Dugaan Tindak Pidana Penggelapan

Eksekutif

Gubernur Mahyeldi Harap Hubungan Prov Sumbar dan Riau Semakin Erat, Pasca Resminya Gubernur Riau Menjadi Keluarga Suku Chaniago

Rilis

Jangan Ragu dan Bimbang AIR Hadir, Asri-Irwan Siapkan Solusi Atasi Krisis Air di PALI