POLITICNEWS.ID, Jakarta: sosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) bersuara keras terkait rencana Pemerintah yang akan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar.
Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia, Mirah Sumirat kepada Politicnews.id menyebut, keputusan pemerintah yang akan menaikan harga BBM bersubsidi akan membebani rakyat.
“Kondisi rakyat saat ini sedang sangat sulit. Kenaikan harga BBM akan sangat memukul daya beli rakyat, memicu lonjakan inflasi dan juga akan mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya, Kamis, 24 Agustus 2022.
Mirah menilai, seharusnya pemerintah tetap memberikan subsidi kepada rakyatnya, apalagi yang menyangkut kebutuhan hajat hidup rakyat.
“Kewajiban Pemerintah sesuai amanat Konstitusi UUD 45 adalah mensejahterakan rakyat,” tegasnya.
Mirah Sumirat mengingatkan bahwa Pemerintah diamanahkan oleh UUD untuk memberikan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Sehingga sangat wajar jika Pemerintah memberikan subsidi kepada rakyatnya, khususnya terkait dengan kebutuhan hidup rakyat, termasuk subsidi BBM.
Mirah Sumirat mengatakan, pernyataan Presiden Joko Widodo terkait sangat besarnya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diberikan pemerintah yakni, mencapai Rp 502 triliun, seharusnya tidak perlu dikeluhkan oleh Pemerintah. Apalagi membandingkan dengan negara lain. “Ojo Dibandingke” lah,” pungkasnya.