Home / Legislator / Politic / Rilis

Rabu, 4 September 2024 - 16:07 WIB

Ketua MPR RI Bamsoet: Kehadiran Paus Fransiskus Sebuah Kehormatan dan Penghormatan Terhadap Indonesia

KM - Penulis

JAKARTA – Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa kehadiran Paus Fransiskus merupakan sebuah kehormatan dan penghormatan terhadap Indonesia. Membuktikan bahwa Indonesia merupakan negara yang toleran, menjunjung tinggi kebebasan beragama, sekaligus senantiasa membuka ruang dialog antar umat beragam untuk menciptakan kehidupan yang harmonis antar umat beragama.

“Mewujudkan kehidupan yang damai adalah pesan universal yang dimuliakan dan dijunjung tinggi oleh setiap agama. Kedamaian adalah keniscayaan bagi setiap umat, untuk dapat hidup berdampingan. Kedamaian adalah titik temu bagi beragam perbedaan, karena dunia ini begitu kaya akan keberagaman yang tidak mungkin dipaksakan untuk diseragamkan,” ujar Bamsoet usai mendampingi Presiden Joko Widodo bersama pimpinan lembaga tinggi lainnya menerima Paus Fransiskus, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/9/24).

Hadir antara lain, Wakil Presiden RI KH Maruf Amin, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua Mahkamah Agung Prof Syarifuddin, Ketua Komisi Yudisial Prof Amzulian Rifai dan Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto.

Baca Juga :  Seminar Internasional Ikatan Notaris Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Wujudkan Cyber Notary

Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, isu moderasi dalam kehidupan agama telah menjadi isu global, di mana intoleransi telah menyebabkan kebebasan beragama di seluruh dunia mengalami tekanan. Hari Toleransi Internasional setiap tanggal 16 November yang ditetapkan oleh PBB, berangkat dari kenyataan bahwa sikap intoleransi dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam kehidupan beragama, adalah ancaman yang harus disikapi bersama oleh komunitas global.

“Bagi Indonesia sendiri, kita adalah bangsa yang majemuk sejak kelahirannya, di mana penduduknya menganut 6 agama berbeda yang diakui oleh negara, serta puluhan aliran kepercayaan. Dengan kemajemukan tersebut, moderasi dalam kehidupan beragama akan menjadi faktor kunci bagi terwujudnya harmoni dan kerukunan umat beragama,” jelas Bamsoet.

Baca Juga :  Gelar Ulang Tahun ke 51, H. Suwito : Satukan Barisan Menangkan Pemilu 2024

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan moderasi dalam kehidupan beragama tidak dimaknai untuk mengabaikan ajaran nilai-nilai agama. Karena sesungguhnya nilai-nilai agama akan selalu melekat dan mewarnai dalam kehidupan keseharian, yang mengajarkan untuk menjaga hubungan silaturahmi yang harmonis dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan.

“Bagi kita di Indonesia, relasi antara agama dan negara telah diatur sedemikian khas, di mana kita bukan negara agama yang berdasar pada satu agama tertentu. Tetapi kita juga bukan negara sekuler, karena negara kita adalah negara yang bersandarkan pada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,” pungkas Bamsoet. (*)

Follow WhatsApp Channel politicnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 8 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Rilis

Presiden Sampaikan Tiga Upaya Pemulihan Ekonomi Pada KTT ke-13 IMT-GT

Eksekutif

Serahkan Hibah untuk Panti Asuhan di Mentawai, Gubernur : Anak Kita di Dalam dan Luar Panti Punya Hak yang Sama

Legislator

Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin Menjadi Saksi Nikah Puteri Kelima Ketua MPR RI Bamsoet

Opini

Lapangan Desa Bawangan Laksana Lautan Manusia Demi Mengikuti Mlaku Bareng AMIN

Rilis

Ingatkan Para Pelajar !! Satlantas Polresta Pati Berikan Edukasi Terkait Berlalu Lintas

Rilis

Partai Demokrat Tetap Menjadi Mitra Dalam Membangun Sumsel

Eksekutif

Peringati Hari Musik Nasional, Ketua MPR RI Bamsoet Buka Festival Musik Tradisi dan Orkestra Musik Nusantara

Eksekutif

Jelang Pemilu 2024, Gubernur Mahyeldi Pastikan Perekaman Data KTP el di Sumbar Tetap Gencar Meski Capaian Sudah 98,34 Persen