JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi peluncuran buku ‘Tetralogi Transformasi AHY’, bertepatan di hari ulang tahun Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang ke-45. Buku ‘Tetralogi Transformasi AHY’ terdiri dari empat volume. Pertama, ‘TNI Hebat, Negara Kuat’, mengisahkan pemikiran AHY selama 16 tahun pengabdiannya di militer. Kedua, ‘Mewujudkan Indonesia Emas 2045’, mengisahkan transisi pemikiran AHY masuk ke kalangan kampus dan akademisi sebagai Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI).
Ketiga, ‘Merayakan Demokrasi Tanpa Polarisasi’ merupakan awal transformasi AHY terjun ke dunia politik, mengikuti kontestasi pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Keempat, ‘Bersama Kita Kuat, Bersatu Kita Bangkit’, berisi pemikiran serta tantangan AHY selama memimpin Partai Demokrat.
“Berbagai kisah hidup Mas AHY yang dituangkan dalam empat buku tersebut, sangat bermanfaat bagi siapapun yang ingin mengambil hikmah atas berbagai dinamika hidup yang dijalani AHY. Kita bisa belajar banyak dari dirinya. Tidak hanya sekadar muda, AHY juga merupakan sosok yang memiliki intelektualitas tinggi, ketajaman pemikiran dan kepribadiannya yang hangat. Menjadikannya sosok yang mudah bergaul dengan siapapun. Dihargai oleh senior, dihormati oleh junior,” ujar Bamsoet usai menghadiri peluncuran buku ‘Tetralogi Transformasi AHY’, di Jakarta, Kamis malam (10/8/23).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, sebagai ketua umum termuda partai politik yang berada di parlemen periode 2019-2024, AHY tidak hanya mengandalkan jiwa mudanya dalam menahkodai Partai Demokrat. Ia juga mengandalkan pengalaman dan ketajaman pikiran. Patriotisme lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 sekaligus peraih bintang penghargaan Adi Makayasa ini tidak perlu diragukan.
“Mas AHY pernah bertugas sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh tahun 2002. Serta Kepala Seksi Operasi Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A tahun 2006 yang bertugas menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Libanon Selatan, ketika Israel dan Hizbullah terlibat perang selama 34 hari,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menerangkan, AHY juga meraih gelar akademik master dari berbagai universitas terkemuka dunia, seperti Harvard Amerika Serikat dan Nanyang Technological University Singapura. Tidak heran jika ia mampu memberikan warna baru bagi Partai Demokrat, melengkapi warna perjuangan yang sudah dilakukan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono.
“Menghadapi Pemilu 2024, selain membesarkan Partai Demokrat, Mas AHY termasuk tokoh muda potensial yang pantas bersaing dalam kontestasi Pilpres. Kita doakan yang terbaik bagi dirinya,” pungkas Bamsoet. (*)
Jurnalis Independent Politic News