JAKARTA – Peringatan Hari Konstitusi bertema ‘Konstitusi Sebagai Landasan Bagi Kebangkitan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi’ sekaligus HUT Ke-77 MPR RI, digelar MPR RI secara luring dan daring pada hari Kamis (18/8/2022), di Ruang Pustakaloka, Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Peringatan dua agenda besar bangsa yang dihadiri Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin tersebut, diselenggarakan ditengah kondisi yang sangat diharapkan dan diimpikan seluruh rakyat Indonesia yakni, melandainya pandemi Covid-19, yang telah menyengsarakan rakyat dengan jatuhnya banyak korban jiwa serta merontokkan perekonomian masyarakat selama lebih dari dua tahun belakangan ini.
Namun, walaupun pandemi telah melandai, untuk mematuhi anjuranb pemerintah bahwa semua elemen bangsa harus tetap mewaspadai penyebaran virus, pihak penyelenggara bekerjasama dengan Sekretariat Wakil Presiden RI, secara ketat mengedepankan protokol kesehatan. Dari pantauan di lokasi acara, seluruh petugas dan tamu undangan mematuhi prokes yang ditetapkan, salah satunya kewajiban memakai masker.
Meskipun digelar dengan protokol ketat, Peringatan Hari Konstitusi tahun ini menarik minat dan antusiasme banyak elemen masyarakat untuk menyemarakkan momen penting bangsa tersebut. Apalagi, penyelenggara juga mempersiapkan tayangan langsung atau streaming live di berbagai media sosial. Sehingga rakyat yang tidak bisa hadir secara langsung, bisa turut menikmati gegap gempita dan khidmatnya acara.
Meskipun acara baru dimulai pukul 10.00 WIB, namun para tamu undangan sudah memenuhi Ruang Pustakaloka sejak pukul 09.30. Terlihat hadir Ketua DPR Dr. (HC). Puan Maharani dan para Wakil Ketua DPR H. Lodewijk F. Paulus, Dr. Ir. Sufmi Dasco Ahmad, SH, MH, Pimpinan DPD RI Dr. Nono Sampono, M.Si, Dr. H. Mahyudin, ST, MM dan Sultan Bachtiar Najamudin, S.Sos, M.Si, Pimpinan dan anggota Fraksi serta Kelompok DPD MPR, Pimpinan Badan Sosialisasi MPR, Pimpinan Badan Pengkajian MPR, Pimpinan Badan Penganggaran MPR dan Pimpinan Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR
Selanjutnya, turut hadir Ketua BPK RI Dr. Ir. Isma Yatun, Ketua Mahkamah Agung, Prof. DR. H. Muhammad Syarifuddin, Ketua Mahkamah Konstitusi, DR. Anwar Usman, Ketua Komisi Yudisial, Prof. DR. Mukti Fajar Nur Dewata, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS), Pimpinan Ormas Keagamaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Perwakilan Umat Budha Indonesia (WALUBI) dan perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) serta para mahasiswa perwakilan beberapa perguruan tinggi antara lain Univeristas Indonesia, Universitas Trisakti dan Universitas Pancasila.
Tepat Pukul 09.57 WIB Ketua MPR RI H. Bambang Soesatyo, SE, MBA bersama para Wakil Ketua MPR RI DR. Ahmad Basarah, SH, MH, H. Ahmad Muzani, Dr. Lestari Moerdijat, SS, MM, Dr. H. Jazilul Fawaid, SQ, MA, Prof. Dr. H. Syarifuddin Hasan, MM, MBA, Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, MA, H. Yandri Susanto, S.Pt, DR. H. Arsul Sani, SH, M.Si, Pr.M, dan Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad, serta Ketua lembaga-lembaga negara mendampingi Wapres RI memasuki ruangan acara.
Usai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya diiringi paduan suara Gita Bahana Nusantara, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet menaiki podium untuk menyampaikan kata sambutan. Dikatakan Bamsoet, sebagai insan yang beriman, ia mengajak seluruh tamu undangan untuk senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata‘ala, Tuhan Yang Maha Esa.
Karena, hanya atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini semua dapat hadir, mengikuti Peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun MPR ke-77, dalam suasana bahagia dan sehat wal’afiat.
“Peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun MPR Ke-77 kali ini terasa sangat istimewa, karena dihadiri langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Prof. DR. K.H. Ma’ruf Amin, serta para Pimpinan Lembaga Negara lainnya. Untuk itu, atas nama Pimpinan dan Anggota MPR, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wakil Presiden, dan para Pimpinan Lembaga Negara, atas perkenanannya hadir memenuhi undangan kami, di tengah kesibukan Bapak/Ibu menjalankan tugas-tugas kenegaraan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bamsoet mengingatkan bahwa pada bulan Agustus, setidaknya terdapat tiga peristiwa bersejarah penting yang bangsa ini peringati. Pertama, setelah dicengkram penjajahan selama berabad-abad, tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, dengan satu tekad menjadi bangsa yang merdeka, bangsa yang bebas menentukan nasibnya sendiri, bangsa yang mandiri, berani bersikap dan bertindak secara berdaulat, bebas dari paksaan dan intervensi pihak-pihak lain.
Kedua, sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus 1945, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, sebagai landasan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ketiga, untuk melaksanakan amanat Pasal IV Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar, tanggal 29 Agustus 1945, dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai sebuah badan perwakilan, yang menjadi cikal bakal dibentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat.
“Untuk itu, ijinkan kami atas nama Pimpinan dan Anggota MPR menyerukan kepada kita semua, kepada seluruh rakyat Indonesia, “ Merdeka !!! Dirgahayu Republik Indonesia, Dirgahayu Konstitusi Indonesia, Dirgahayu Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia,” serunya, seraya mengepalkan tangan.
Kemarin tanggal 17 Agustus 2022, lanjut Bamsoet, bangsa Indonesia telah memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke-77. Hari ini, tanggal 18 Agustus 2022, bangsa Indonesia memperingati Hari Konstitusi. Bamsoet berharap, peringatan hari-hari besar kenegaraan tersebut, tidak boleh dimaknai hanya sebagai kegiatan seremonial semata, melainkan menjadi tanggung jawab sejarah bagi semua anak bangsa untuk meneguhkan arah cita-cita Indonesia merdeka.
“Jadikan momen peringatan ini menjadi momen terbaik untuk melakukan refleksi diri, sekaligus proyeksi ke depan. Melalui proses refleksi dan proyeksi ini diharapkan, Pertama, kita dapat mengenali apa kelebihan dan kekurangan kita sebagai bangsa. Pelajaran baik di masa lalu yang harus kita pertahankan, dan pengalaman buruk yang harus kita tinggalkan. Kedua, kita dapat mengetahui ke mana kita akan menuju. Kita harus senantiasa terbuka atas perkembangan terbaik kehidupan umat manusia, guna memperkaya mutu kemanusiaan, dan mutu peradaban kita,” pungkasnya.
Jurnalis Independent Politic News