KARAGANDA–Indonesia dan Kazakhstan bersahabat akrab dan menjadi Keluarga Besar karena Pencak Silat, kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Tajikistan menghadiri Adult and Junior Pencak Silat Championship di Karaganda, Kazakhstan pada tanggal 8-9 Oktober 2022.
Kejuaraan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan dengan melibatkan semua klub Pencak Silat di negara terbesar dan terkaya di Asia Tengah tersebut.
Kejuaraan Pencak Silat Kazakh di Karaganda diikuti oleh 310 peserta dari 30 klub Pencak Silat di 14 provinsi (regions) di Kazakhstan. Saat ini, negara terbesar di Asia Tengah ini memiliki lebih dari 3.600 pendekar pencak silat.
Pencak Silat merupakan seni bela diri asal Indonesia yang telah diakui sebagai warisan takbenda oleh UNESCO. Pencak Silat tidak hanya belajar tentang teknik dan jurus Pencak Silat, tetapi juga belajar tentang filosofi dan budaya Pencak Silat. Pencak Silat sendiri memiliki manfaat tidak hanya untuk pertahanan tetapi juga pengelolaan diri karena membutuhkan kedisiplinan, kepercayaan diri, dan kebajikan.
Dubes Fadjroel yang juga merupakan Penasehat Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan meyakini bahwa Pencak Silat merupakan jalan untuk membangun hubungan baik antara Indonesia dan Kazakhstan.
“Masyarakat Kazakhstan sangat menggemari olahraga bela diri, oleh karena itu Pencak Silat merupakan salah satu pengikat persahabatan antara Indonesia dengan Kazakhstan. Kami menyebutnya sebagai Diplomasi Pencak Silat dan menjadi champion dalam diplomasi di Kazakhstan”, tuturnya.
Jubir Presiden periode 2019-2021 tersebut juga menyampaikan selamat kepada komunitas Pencak Silat Kazakhstan yang meraih prestasi dalam Kejuaraan Pencak Silat Dunia di Malaka.
“Selamat kepada Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan yang berhasil meraih Medali Perak dan Perunggu dalam Kejuaraan Pencak Silat Dunia di Malaka Malaysia pada Agustus lalu. Semoga Pencak Silat Kazakhstan semakin berkembang dan bertambah banyak anggotanya serta melahirkan pendekar-pendekar hebat yang akan berprestasi di tingkat regional maupun internasional dan sukses membawa medali emas dalam Kejuaraan Pencak Silat Dunia di Jakarta, Indonesia pada tahun 2023”, paparnya.
Wakil Presiden Pencak Silat Republik Kazakhstan, Mr. Medet Abzhanov menyampaikan terima kasih atas dukungan yang sangat baik dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Astana untuk pengembangan Pencak Silat di Kazakhstan.
“Kami sangat bahagia dan mengapresiasi KBRI karena terus mendukung, termasuk menyumbangkan peralatan Pencak Silat yang kami gunakan di acara ini, sebab berdasarkan aturan baru dari pemerintah, kami tidak bisa melaksanakan kejuaraan seperti ini, tanpa menggunakan fasilitas baru demi keamanan peserta. Kami juga bisa menyewa salah satu gedung prestisius di Kazakhstan karena dukungan penuh KBRI”, katanya.
Mr. Medet meyakini bahwa Pencak Silat merupakan jalan untuk mempromosikan budaya kedua negara serta sarana untuk membangun karakter generasi muda Kazakhstan.
“Pencak Silat bisa menjadi pintu untuk mempromosikan budaya Indonesia dan Kazakhstan. Dengan mengenal Pencak Silat, maka para atlet akan mengerti tentang nilai-nilai Indonesia. Pencak Silat bisa membangun karakter generasi muda untuk saling menghargai satu sama lain, termasuk tidak memperlihatkan agresi kepada pihak lain. Pencak Silat merupakan olahraga bela diri yang aman atau kurang resiko terluka karena memiliki teknik yang unik”, ucapnya.
Jurnalis Independent Politic News