PoliticNews.ID-Banyuasin: Pesta demokrasi telah usai. Desa Mukut Kecamatan Pulau Rimau yang ikut dalam kontenstan tersebut.
Bahkan warga Desa Mukut, menyambut suka cita atas terpilihnya kepala desa baru mereka. Karena, kades incumbant yang ikut bertarung kalah, dalam pilkades yang dilaksanakan serentak, Rabu (17/11/2022) yang lalu.
Numum sayang, warga Mukut kini dilanda kebingungan. Sebab, kades terpilih diketahui bernama Agus Tri Haryanto SP, nomor urut 2, dianggap menghilang bagaikan ditelan bumi.
Dilansir Harian Banyuasin, Warga Desa Mukut, sama sekali tidak mengenal kades nomor urut 2 yang mereka menangkan. Selain itu, kades nomor urut 2 ini juga sama sekali tidak pernah melakukan kampanye maupun memasang baliho.
warga tetap sepakat kendati calon putra daerah gugur, namun calon Incambent harus kalah alias tidak terpilih.
Kata Bayumi, selama tahapan Pilkades, calon yang mereka pilih hanya sekali datang ke desa mereka untuk mengantarkan berkas pencalonan. Bahkan, tidak pernah melakukan kampanye maupun memasang baleho.
“Kendati demikian kami ikhlas memenangkan calon nomor 2 ini. Sebab kami inginkan perubahan di desa walaupun kami pun tidak mengetahui visi dan misi calon menang itu,” bebernya.
Warga Desa Mukut awalnya merasa legah mengetahui bila calon kades nomor urut 2 menang. Bahkan mereka juga sudah menggelar syukuran atas terpilihnya kades yang baru.
“Awal terpilih, kami mencoba menghubungi melalui nomor ponsel pada berkas pencalonan. Awalnya ada respon, tapi sudah hampir seminggu ini tidak lagi ada kabar, kami coba hubungi lagi tidak pernah diangkat,” ujarnya.
Menurutnya, Kepala Desa yang terpilih diketahui tinggal di Desa Lalang Sembawa Pihaknya berharap kades terpilih koperatif.
“Kalau tidak mau jadi kades, kenapa harus calon. Kami tidak menginginkan apa-apa, malahan kalau mau kami akan sediakan tempat tinggal di Desa Mukut,” ujarnya.
Harapan warga, hanya ingin bertemu. Bukan minta uang, tapi kami ingin kades terpilih ini memang benar-benar komitmen membangun desa kami.
Joni Karbot, S.Th.I
(Kaperwil Sumatera Selatan)