Home / Legislator

Kamis, 1 September 2022 - 15:13 WIB

Harga BBM Naik, Jumlah Orang Miskin Ikut Naik!

Julius Permana - Penulis

POLITICNEWS.ID, Jakarta: Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad meminta Menteri Keuangan dan pemerintah memikirkan matang-matang rencana kenaikan BBM subsidi. Bukan saja ongkos ekonomi, tapi juga ongkos sosialnya sangat besar. KemiskinanĀ  pasti meningkat lagi.

“CatatanĀ  Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 26,16 juta orang, menurun 340.000 orang dari September 2021 dan 1,38 juta dari Maret 2021. Ini dengan garis kemiskinan sebesar Rp 505.469/kapita per bulan. Dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 374.455/kapita per bulan atau 74,08%, dan Garis Kemiskinan bukan makanan sebesar Rp 131.014/kapita per bulan,” kata Kamrussamad, Kamis, 1 September 2022.

Baca Juga :  Luluk Hamidah Siap Dampingi UKM

Menurutnya, jika BBM dinaikkan 30% saja, angka kemiskinan yang tadinya turun, akan naik tajam kembali. Sebab, jika harga BBM Pertalite dan Solar naik, maka harga pangan juga akan menyusul, bahkan cukup tinggi. Jika itu terjadi, maka jumlah penduduk miskin dipastikan bertambah.”

“Dan ini pernah terjadi di 2013 dan 2014. BBM naik 30%, inflasi harga pangan melonjak 16%, dan angka kemiskinan bertambah 400.000-860.000 penduduk. Sehingga, hati-hati. Angka kemiskinan yang tadinya menurun 340 ribu, gara-gara harga BBM naik, orang miskinnya bertambah 800 ribuĀ  penduduk,” terangnya.

Politikus Gerindra ini mengungkapkan, pemerintah selalu bilang subsidi Rp 502 triliun habis. Ini yang perlu diluruskan.

Baca Juga :  Uji Usulan Riset Mahasiswa Program Doktor UNPAD, Bamsoet Dorong Pentingnya Indonesia Miliki Aturan perlindungan Hukum Investasi NFT

Yang perlu dicatat, sambung dia, dari angka 502 triliun itu yang dialokasikan sebagai subsidi energi sebesar Rp 208 triliun, dan baru terserap subsidinya sebesar Rp75,59 triliun.

“Jadi, kalau belum habis terserap subsidinya, kenapa harga BBM harus dinaikkan dalam waktu dekat?,” tanya dia.

Kamrusssmad menegaskan, menaikkan harga BBM dalam waktu dekat, tidak akan menyelesaikan masalah anggaran. Sebab, kalau BBM dinaikkan, pemerintah juga harus menanggung dana belanja sosial sebagai kompensasi kepada orang miskin.

“Jadi, ini selesai di kantong kanan, bocor di kantong kiri,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel politicnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 63 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Legislator

Ketua Umum IMI Bamsoet Buka Rakornis IMI, Bahas Agenda Kalender Event IMI Tahun 2024

Eksekutif

Film Onde Mande Angkat Tema Budaya Minangkabau, Gubernur Mahyeldi Menyebut Bagus untuk Promosi Daerah

Legislator

Hanura Papua Mulai Melakukan Pemetaan Pemenangan Caleg 2024

Legislator

Uji Usulan Riset Mahasiswa Program Doktor UNPAD, Bamsoet Dorong Pentingnya Indonesia Miliki Aturan perlindungan Hukum Investasi NFT

Legislator

Ketum PBNU Gus Yahya dan Dubes Fadjroel Menghadiri Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional di Kazakhstan

Legislator

Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum Program Doktor, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Legislator

Pilkada Serentak Mendatang, Partai Gerindra Maluku Utara Hanya Usung Kader Murni, Bukan Naturalisasi
Luluk Hamidah hadir dalam acara Forum Group Discussion

Legislator

Luluk Hamidah Siap Dampingi UKM