Politic News (Bantaeng) : Siapa yang tidak mengenal sosok pemuda yang satu ini, orangnya ramah dan mudah bergaul, melanglang buana di berbagai organisasi antara lain Koskar, HMI, HPMB, GMP Sulsel, ICMI, KAHMI dan masih banyak yang lain membuat dirinya banyak di kenal masyarakat bawah hingga ke level atas. Dalam kesenyapannya di dunia organisasi tempatnya bernaung sebagaimana yang di sebutkan, saat ini hadir dalam setiap dialog dan diskusi di sebuah forum yang di rintisnya yang ia beri nama Koalisi Rakyat Poros Tengah menjelang pelaksanaan pilkada di Bantaeng. Dia adalah Bung Nasrun Jamal sang inisiator Koalisi yang dibentuk bersama kawan-kawan.
Melihat fenomena perpolitikan akhir-akhir ini entah itu di dunia maya ataupun di dunia nyata membuatnya prihatin menyaksikan status-status netizen yang banyak bertebaran di dunia medsos, kadang saling memojokkan antara satu dengan yang lainnya, kadang pula saling menyindir antara pihak satu dan yang di anggap bertentangan dengannya. Hal ini menjadi bahan kajian dan pertimbangan bersama kawan-kawannya untuk berinisiatif memadukan pihak yang saling berseberangan khususnya dalam dukung mendukung kandidat masing-masing. Maka pada Ahad 24/3/2024 atau 14 Ramadhan 1445.H bertempat di Dapoer Lamalaka menjelang soreh sekitar pukul 16.00 wita, Koalisi yang baru di bentuk ini melakukan sebuah dialog perdananya bersama puluhan teman-teman dan simpatisan lainnya hadir untuk mempersentasekan gagasannya ke publik. Hal inipun di terima khalayak ramai terbukti di setiap penyelenggaraan kegiatan di banjiri peserta dari berbagai kalangan.
Koalisi Rakyat Poros Tengah Butta Toa Bantaeng
Menindak lanjuti hal tersebut dengan melihat suasananya kamis 18/4/2024 sekitar pukul 15.30 wita, awak media mencoba untuk menemui dan berbincang santai bersama sang Inisiator Koalisi Rakyat Poros Tengah, Bung Nasrum Jamal. Sambil menikmati seduhan kopi panas dan kue-kue khas lebaran di kediaman orang tuanya, Bung Nasrun mulai memaparkan asal muasal terbentuknya gerbong koalisi yang di inisiasi bersama kawan-kawannya tersebut. Dia mengatakan bahwa munculnya Forum ini merupakan sebuah ide dan harapan besar untuk meredahkan suasana perpolitikan dan menghadirkan kesejukan, menampung aspirasi menjadi sebuah wadah untuk semua. Dalam kehadirannya dia berharap sumbang saran dari sepuh, para tokoh dan orang-orang yang di tuakan di Butta Toa ini sebagaimana pertemuan yang telah tiga kali di lakukan sebagai hal prioritas. Menurutnya hal itu sangatlah penting mengingat Bantaeng di kenal dengan Butta Toa dengan kearifan lokalnya, Adat Sampulo Anrua (Adat 12) yang di kenal dengan Accidong Adat mengedepankan saling menghargai dan menghormati. Budaya masyarakat Butta Toa yang ada harus tetap lestari dan di di terjemahkan dalam kehidupan sehari-hari, tandasnya sambil menyeruput seduhan kopi tanpa gula khas Tompobulu.
Lebih jauh di katakan bahwa Koalisi ini belum mempunyai Figur dalam mengusung atau mendukung kandidat tertentu menjelang kontestasi politik lima tahunan, yang jelasnya sudah ada bakal calon yang kita ketahui bersama, yaitu Pak Ilham Azikin, Pak Fatul Fauzi Nurdin serta Pak H. sahabuddin yang di kabarkan akan maju di pilkada Bantaeng 2024 ini, tidak menutup kemungkinan koalisi poros tengah memberinya dukungan setelah mengundang berbagai tokoh untuk meminta sumbang sarannya dan menampung hasil diskusi sebagai suatu masukan yang nantinya menjadi kesepakatan dalam melihat dan menilai kriteria yang dianggap layak oleh KRPT, sesuai harapan dan sejalan dengan kehendak Rakyat. Dari sekian aspirasi yang lahir melalui proses dialog yang terlaksana menjadi tanggung jawab dan amanah besar untuk didengar dan di praktekkan di tampung dan dikawal serta menjadi bahan kajian untuk di ramu dan disusun menjadi sebuah visi dan misi untuk ditawarkan kepada kandidat yang bakal di dorong ataupun yang di dukung yang asalnya bersumber dari gelombang suara arus bawah yang mengharapkan langkah pembenahan dan perbaikan. Awak mediapun menanggapi dengan hadirnya AKP Syahiruddin, diapun menjelaskan bahwa sementara ini bukan saja pak AKP Syahiruddin yang di undang hadir sebagai narasumber, tetapi ada ibu andi sugiarti Mangun Karim (Andi Ugi’) ada Karaeng Imran, ibu Kanita dan Tokoh-Tokoh lainnya, kedepan akan lebih banyak lagi tokoh-tokoh dan intelektual yang di persiapkan untuk hadir menjadi narasumber dalam proses dialog selanjutnya yang rencananya akan di selenggrakan sebanyak 12 kali sebagaimana ciri khas Butta Toa Bantaeng dengan adat SAMPULO ANRUA nya (Adat 12). Banyak ide-ide yang masih terpendam dan perlu untuk diungkap dari para tokoh dan orang tua kita, saudara-saudara kita ataupun institusi dan lembaga daerah yang ada di Bantaeng dan hal tersebut perlu di ketahui dan dicatat, terangnya. Semua berpeluang kita mintai saran dan nasehat dengan satu harapan untuk kemaslahatan Butta Toa Bantaeng dan kesejahteraan pembangunan masyarakatnya di masa yang akan datang, ujarnya menjelaskan. Intinya Lembaga yang di dirikan dan di beri nama Koalisi poros tengah terbuka untuk umum. Mari bergandeng tangan bahu membahu memberikan yang terbaik apapun dan siapapun mereka, untuk mewujudkan Bantaeng yang modern maju mandiri namun tidak melupakan sejarah, Tandasnya.
Menjelang pilkada akan lebih ramai di banding pilpres dan pileg yang telah terlaksana sebelumnya, karena antara seorang kandidat dan pemilih bersentuhan langsung, lanjut Bung Nasrun menerangkan, sehingga benturan dan gesekan sulit terhindarkan dan itu salah satu tujuan hadirnya koalisi, mengajak untuk bersama dan bersatu kembali serta belajar pada sebuah sejarah Butta Toa yakni assikapaccei, sikamaseang abbulo sibumbung ( saling iba, saling kasih dan saling menguatkan ibarat rumpun bambu) Dengan mengundang para orang tua kita dan intlektual yang di miliki untuk memberikan sumbang saran dan masukan, Mereka banyak tahu dan berpengalaman dari hal yang pernah di laluinya, itu yang menjadi catatan dan harus di dengar serta di wujudkan dalam sebuah karya dan kerja nyata sebagai generasi yg mengabdikan diri dan hidupnya kepada Agama, bangsa dan negara dalam pelukan hangat ibu pertiwi, tandasnya.
Tak terasa jam di HP pun menunjukkan pukul 17.58 wita hampir dua jam ngobrol di temani seduhan kopi hangat membuat perbincangan kami harus berakhir, sayup-sayup sholawat tarhimpun sudah terdengar di masjid-masjid menandakan waktu sholat magrib akan segera tiba, mendesak saya untuk segera pamit dan undur diri. Akhir kata akupun mengucapkan Wassalamualaikum ….untuk kembali pulang.
Demikian perbincangan kami, sekilas asal muasal terbentuknya Koalisi Rakyat Poros Tengah menjelang pilkada khususnya di Kabupaten Bantaeng, yaitu mencerahkan dan mengedukasi putra-putri dan masyarakat pada umumnya dalam memahami arti dari sebuah politik, menghindari saling menjelekkan dan memojokkan serta menjauhi perdebatan yang sia-sia, Koalisi Rakyat Poros Tengah menjadi wadah untuk menjawab tantangan kedepan dan tempat menyalurkan aspirasi bagi masyarakat yang membutuhkan. Sekilas hikmah yang bisa kami petik hari ini dari hasil obrolan soreh-soreh.
Hasan Habibu Lahir Di Bantaeng 1 Januari 1975.
Penasehat Forum Da’i Polsek Tompobulu
Anggota Da’i Kamtibmas Polres Bantaeng Bidang Komunikasi Antar Lembaga
TPP/PLD Kementerian Desa RI sejak 2017
