JAYAPURA– Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berharap penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada tanggal 2 hingga 15 Oktober 2021, akan semakin memperkukuh rasa persatuan dan kesatuan. Selain, menumbuhkembangkan nilai-nilai kebangsaan dan rasa nasionalisme di setiap diri anak bangsa.
“Terdapat hubungan simbiosis mutualisme antara olahraga dengan nasionalisme. Di satu sisi, olahraga menjadi salah satu sarana untuk menumbuhkan dan membangun nasionalisme bangsa. Di sisi lain, jiwa dan semangat nasionalisme yang ditanamkan untuk memotivasi para atlet telah berperan penting dalam memajukan prestasi olahraga,” ujar Bamsoet usai menghadiri Pembukaan PON XX Papua di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua, Sabtu malam (2/10/21).
PON XX Papua dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Turut hadir antara lain Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Gubernur Papua/Ketua PB PON XX Papua Lukas Enembe, Ketua Umum KONI Marciano Norman dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari.
Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan, di era perjuangan, pembentukan Ikatan Sport Indonesia sebagai cikal bakal KONI pada tahun1938, merupakan alat perjuangan membangun jati diri dan mempererat ikatan emosional kebangsaan untuk melawan otoritas kolonial Belanda. Penyelenggaraan PON pertama di Solo tahun 1948, dilakukan untuk menunjukan eksistensi kedaulatan Indonesia di mata dunia internasional, saat bangsa Indonesia masih dihadapkan pada tantangan mempertahankan kemerdekaan.
“Nilai-nilai keutamaan dalam olahraga, seperti kegigihan semangat juang, sportivitas, kejujuran dalam berkompetisi, kerelaan berkorban demi tujuan yang lebih besar dan lebih mulia, adalah contoh nilai-nilai dalam olahraga yang selaras, dan masih satu tarikan nafas dengan nasionalisme,” kata Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menjelaskan olahraga adalah media yang dapat mempersatukan keberagaman. Ketika atlet nasional bertanding di kancah internasional, maka semua anak bangsa satu suara dan satu hati sebagai pendukungn tim Indonesia.
“Beragam perbedaan yang dimiliki, mulai dari perbedaan pandangan politik, latar belakang identitas budaya, kehidupan sosial dan ekonomi, tidak lagi menjadi sekat pembeda. Semua bersatu mendukung para atlet Indonesia yang berlaga untuk mengharumkan nama bangsa dan negara,” jelas Bamsoet.
Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini mengapresiasi peran pemerintah, khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga dan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), dalam membangun semangat persatuan dan kesatuan bangsa, melalui pembinaan olahraga secara nasional. Penyelenggaran PON XX Papua menjadi bukti keberpihakan pemerintah untuk memprioritaskan pemerataan pembangunan di daerah. Khususnya, peningkatan pembangunan infrastruktur di daerah luar Jawa.
“Kebijakan pemerintah memberikan beasiswa pendidikan bagi atlet berprestasi dari segenap penjuru Nusantara, adalah contoh lain upaya Pemerintah yang patut diapresiasi dan didukung bersama. Kita tentunya berharap semakin banyak lagi aktivitas dan event olahraga yang dapat diintegrasikan dan dikolaborasikan dengan berbagai kegiatan yang dapat menumbuhkan jiwa dan semangat nasionalisme,” pungkas Bamsoet. (*)
Jurnalis Independent Politic News