PoliticNews.ID. Politisi Senayan, Habib Abebakar Alhabsyi menduga ada penunggang gelap dalam isu pemberantasan terorisme.
Dugaan itu disampaikan oleh Habib Aboe Bakar Alhabsyi di tengah sosialisasi empat pilar MPR RI di Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan Senin, 23 November 2021
“Ada penunggang gelap yang memanfaatkan isu pemberantasan terorisme. Mereka ini menunggangi isu pemberantasan terorisme untuk membubarkan MUI. Jelas kita harus berhati hati menyikapi penunggang gelap seperti ini,” terang Anggota MPR RI dari dapil Kalimantan Selatan 1 tersebut.
Dalam keterangan persnya, Rabu, 24 November 2021, Habib Aboe mengingatkan agar masyarakat tidak menggunakan logika kebablasan. Jika ada salah satu anggota Majelis Ulama Indonesia yang terpapar paham radikalisme, bukan berarti MUI harus dibubarkan.
“Ini adalah pemikiran yang kebablasan. Sama halnya jika ada oknum kepolisian yang terpapar seperti Sofyan Tsauri atau Bripda Nesti, lantas berpikir akan membubarkan kepolisian. Tentu ini sangat tidak tepat, logikanya sesat dan menyesatkan, kata Anggota Komisi III DPR RI tersebut.
“Saya rasa tidak ada satu institusi pun yang bisa menjamin jajarannya steril dari pengaruh radikalisme. Oleh karenanya yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kewaspadaan dan membentengi mental personel dengan baik,” tegasnya.
Dijelaskan Sekretaris Jenderal Partai Keadi;an Sejahtera ini, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan sosialisasi empat pilar kebangsaan seperti ini. Sehingga akan menumbuhkan jiwa nasionalisme dan kesadaran dalam berbangsa serta bernegara.”,
Ketua MKD DPR RI ini mengajak masyarakat yang hadir untuk mawas diri dan menjaga lingkungannya.
“Perlindungan paling baik adalah kita mawas diri sejak dari lingkungan. Sehingga jika ada sesuatu yang tidak wajar dan berpotensi mengganggu keamanan masyarakat bisa melaporkannya kepada perangkat desa setempat atau pihak kepolisian terdekat,” demikian Habib.