LUMAJANG – Di hari kesembilan pasca erupsi Gunung Semeru yang meluluhlantahkkan areal pemukiman, perkebunan, persawahan, serta ternak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang menyebabkan 45 orang meninggal dunia, 9 warga dilaporkan hilang, 19 orang luka berat, serta 19 luka ringan, dengan total jumlah pengungsi tercatat 6.573 orang. Kerugian materil meliputi 2.970 rumah dan 33 fasilitas umum Jembatan Gladak Perak yang putus. Menjadi hal yang sangat memilukan dan duka bagi Indonesia di penghujung tahun 2021 ini.
Untuk memulihkan dan membantu meringankan penderitaan para korban erupsi Semeru, Gerak BS dan GAKESLAB DKI Jakarta kembali mendistribusikan bantuannya untuk korban Semeru, kali ini berupa pasokan air bersih, menyusuli bantuan logistik dan obat-obatan yang sudah didistribusikan sebelumnya.
“Pasokan air bersih beserta perlengkapan lainnya tentu sangat dibutuhkan masyarakat untuk aktifitas sehari-hari, selama warga masih menetap di pengungsian sementara,” ujarm Bambang Soesatyo SE.,MBA Ketua MPR RI yang juga Ketua Dewan Pembina Gerak BS Indonesia, Selasa (14/12/2021) di Jakarta.
Bamsoet, demikian sapaan khas Bambang Soesatyo mengatakan, masyarakat korban erupsi Semeru perlu diperhatikan serius. Bamsoet mendorong pemerintah untuk segera mencari dan mendapatkan lokasi pemukiman yang baru, agar penderitaan pengungsi tidak berlarut-larut. “Saat ini, masyarakat harus mendapatkan air bersih untuk aktifitas sehari-hari selama masyarakat belum memperoleh hunian yang layak. Jika dilihat dari kondisi lapangan di area pemukiman yang tersapu dan tertimbun abu erupsi, masyarakat memang belum bisa kembali ke rumah masing-masing,” tegas Bamsoet.
Sementara itu, Ketua Gerak BS Dwie Aroem Hadiatie ketika ditemui di lokasi pengungsian, menjelaskan, bantuan air bersih ini didistribusikan di 6 titik lokasi tempat warga berkumpul di pengungsian, antara lain di SDN Sumber Urip, Kampung Renteng, SD Oro Oro Ombo 3 dan SD Supiturang 4, Posko pengungsian, area Dapur Umum di Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.
“Bantuan air bersih ini diharapkan bisa langsung digunakan untuk keperluan masak, mandi, cuci serta bersih-bersih dengan peralatan yang kami distribusikan. Kami sangat prihatin. Kami menyaksikan sendiri para pengungsi tidak dapat kembali ke rumah, akibat rumah mereka tertimbun oleh partikel panas dampak erupsi Semeru,” pungkas Aroem. (***)
Jurnalis Independent Politic News