Home / Eksekutif / Opini / Tokoh

Jumat, 7 Juni 2024 - 16:21 WIB

ETOS : Di Kasus Vina, Kok Ramai-ramai Bully Polisi, Ada Apa Sama Bangsa Ini???

Iqbal - Penulis

Politicnews.id, Jakarta – Dalam acara Diskusi bertajuk “Apakah Polri Mampu Tuntaskan Kasus Vina??” Di bilangan Cikini Jakarta Pusat, Jumat 7/6/2024, Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute yang juga pengamat politik dan pengamat kepolisian hadir dalam acara tersebut, acara tersebut juga dihadiri ketua IPW (Indonesia Polician Watch) Sugeng Santoso, Beni Kaharman (Anggota Komisi III DPR RI), Dr. Abdul Haris Semendawai (Wakil Komnas HAM) dan perwakilan Kadiv Humas Mabes Polri yang berhalangan hadir di acara tersebut.

Iskandar dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, bahwa perkara ini semakin lama tidak pada subtansinya, malah terkesan liar dan menimbulkan banyak asumsi-asumsi publik yang tidak enak didengar maupun dilihat, sabar dulu dong, biar polisi bekerja, perkara ini sudah sampai ke kuping presiden kok, sudah atensi khusus presiden langsung kepada Kapolri, dan pastinya sudah atensi pak Kapolri ke pak Kapolda Jabar, jadi dibawah ini jangan buat kisruh.

Pengacara demi pengacara bicara terus di media-media yang membuat suasana jadi semakin tak kondusif, kok jadi ramai-ramai nyerang Polisi?

Baca Juga :  Anggota DPRD Jombang Terpilih dari PDI Perjuangan Dapil 5 Kabupaten Jombang Hadiri Acara Do,a Bersama

Seburuk itu kah polisi di mata publik?, kalau ada kesalahan di 8 tahun lalu atas proses penangkapan, penahanan dan lain-lain, Polisi punya mekanisme memberikan sanksi kepada semua anggotanya yang terlibat saat itu, termasuk diperiksa nya mantan Kapolda Jabar saat itu selaku pimpinan tertinggi di wilayah hukum Polda Jabar, tapi jaksanya juga diperiksa, hakimnya pemberi vonis juga diperiksa, karena ini berkorelasi, kalau dulu ada tekanan ya dari siapa?, ini tak sulit asal tak kisruh, hari ini semua bersuara menyudutkan polisi tak benar dan lain-lain.

Kalau polisi tak benar terus institusi yang lain benar dan bersih gitu?, tidak juga, kita cek aja semuanya, kejaksaan, kehakiman, institusi militer kita juga, mari kita cek sama-sama, kata Iskandar dengan nada tinggi.

Lawyer-lawyer kok tiba-tiba berhimpun menyerang institusi Polri, saya mau tanya sedikit aja kepada kawan-kawan Lawyer ini, siapa yang menggerakkan mereka?, jangan bicara atas dasar kemanusiaan dan lain-lain, biarkan polisi bekerja, proses penangkapan atas nama Pegi Setiawan bukan bagian dari rekayasa Polisi, tapi ini mungkin bagian dari strategi polisi untuk mengungkapkan tersangka sebenarnya, Polisi diajari itu, dididik untuk itu, jadi masyarakat jangan mudah terprovokasi dan menyimpulkan bahwa kerjaan polisi tak beres, ini kacau benar opini yang dibentuk itu.

Baca Juga :  Sambut Kafilah Sumbar Peraih Juara Umum MTQ Korpri VII, Plt Gubernur Audy : Prestasi Luar Biasa Berkat Persiapan dan Perjuangan

Polri mampu kok selesaikan ini, tak ada yang tak bisa dengan atau tanpa atensi Presiden pun polisi mampu tuntaskan ini.

Bahkan Polisi membuka posko pengaduan online 24 Jam di Polda Jabar terkait ini, mau dibilang tak serius lagi polisi?, kacau benar kalau ada yang mencoba menggiring opini seperti itu.

Kalau mau benahi ya ayo benahi, bukan hanya tubuh di kepolisian, kejaksaan, kehakiman selaku instrumen hukum, lanjut juga kepada institusi-institusi lain, apa mereka sudah benar dan jujur semua?, jadi jangan lah memojokkan polisi terus menerus, kasus Vina ini saya yakini akan selesai kok kata Iskandar menutup wawancaranya.

Follow WhatsApp Channel politicnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 43 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Eksekutif

Pengembangan Desa Wisata adalah Solusi Percepatan Ekonomi Masyarakat Sumbar

Eksekutif

Gubernur Mahyeldi Tegaskan Penyempurnaan Nama Masjid Raya sebagai Wujud Penghargaan atas Jasa Besar Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi

Opini

JARUM DAN JERAMI

Eksekutif

1 Muharam, Gubernur Sumbar Ajak Masyarakat Tingkatkan Persaudaraan

Eksekutif

Wagub Sumbar Audy Joinaldy Motivasi Ratusan Mahasiswa di Batam agar Berkarir sebagai Entrepreneur

Eksekutif

Gubernur Mahyeldi Tegaskan Pembinaan Remaja Butuh Kolaborasi Seluruh Pemangku Kepentingan

Opini

Temui Wapres, Gubernur Mahyeldi Usulkan Pengembangan RSAM Bukittinggi

Eksekutif

Hadiri Bedah Buku Prof Paiman Raharjo, Ketua MPR RI Bamsoet Ingatkan Penyakit masyarakat “Susah Lihat Orang Senang, Senang Lihat Orang Susah”