JAKARTA : Dunia sedang dihadapkan oleh ancaman krisis energi. Hal itu membuat batu bara menjadi komoditas yang sangat berharga bagi sejumlah negara demi menghidupkan kembali pembangkit listrik tenaga fosil.
Di sisi lain, berbagai negara berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik tenaga fosil dan beralih ke energi baru terbarukan (EBT). Hal yang sama juga sedang dikejar oleh Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir pun punya pesan khusus kepada PT PLN (Persero) untuk serius mengembangkan EBT dan jangan sekadar wacana belaka. Dia meminta harus ada langkah konkret demi mewujudkan nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) selambat-lambatnya tahun 2060.
“Jangan hanya renewable energy (EBT) ini hanya jadi wacana tapi konkretnya tidak ada, apalagi kita sudah menandatangani 2060 zero carbon,” katanya dalam Launching PT Energy Management Indonesia (EMI).
Erick mengingatkan ada pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan, yaitu dalam 19 tahun ke depan harus mentransformasi energi terbarukan 21 gigawatt, lalu 15 tahun berikutnya 29 gigawatt. Menurutnya itu adalah sesuatu yang sangat besar.
Lanjut dia, banyak negara besar seperti China, Jepang, Inggris, hingga Amerika Serikat (AS) yang kesulitan melakukan transformasi energi. Oleh karena itu dia menilai pentingnya mempelajari isu-isu tersebut, serta menjadikan negara lain sebagai pembandingan (benchmarking). Tujuannya supaya transisi Indonesia menuju EBT berjalan baik.
“PLN sendiri kita sudah mempersiapkan bagaimana PLN akan refocusing, refocusing tidak hanya di power fossil diubah menjadi energi terbarukan, tetapi kita juga transmission akan kita perbaiki karena ada hubungan dengan energi terbarukan dan tentu ritel sistem yang kita harapkan ini tepat sasaran,” tambahnya.
PLN sendiri telah resmi mencaplok BUMN yang bergerak di bidang energi baru terbarukan, PT Energy Management Indonesia (Persero) atau EMI. Perusahaan pelat merah tersebut menjadi anak perusahaan PLN.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan pada tanggal 9 September 2021 telah terbit Keputusan Menteri Hukum dan HAM terkait perubahan anggaran dasar PT Energy Management Indonesia, dalam rangka bergabung dengan PLN.
Dengan bergabungnya EMI ke PLN, dapat mendukung pemerintah mewujudkan nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) selambat-lambatnya tahun 2060.
BUMN, termasuk PLN ditargetkan mengurangi emisi Co2 sebesar 29% pada tahun 2030 sekaligus berkontribusi pada program dekarbonisasi lebih dari 300 juta ton Co2.
“Integrasi PT Energy Management Indonesia sebagai anak perusahaan PLN demi mendukung inisiatif dekarbonisasi menuju green economy di Indonesia,” tuturnya.
PLN memiliki target dekarbonisasi sekitar 117 juta ton Co2 hingga 2025 dan berkomitmen untuk mencapai target tersebut, antara lain dengan pembangunan pembangkit EBT dengan target 5 gigawatt di 2024, peningkatan biomassa covering pada PLTU dengan target 1,8 gigawatt di 2025, dan penggantian pembangkit diesel dengan energi terbarukan dengan target 0,6 gigawatt.
“Dalam pelaksanaan program dekarbonisasi tersebut PT EMI akan turut dan berkontribusi sebesar 3,29 juta ton Co2. Selain itu PT Energy Management Indonesia akan berperan dalam dekarbonisasi 4,19 juta ton Co2 di luar PLN,” sambungnya.
Sebagaimana diketahui, Indonesia memutuskan untuk menghilangkan keberadaan pembangkit listrik tenaga fosil, salah satunya adalah PLTU. Bahkan pemerintah sedang menyiapkan skema pensiun dini bagi PLTU yang masih beroperasi.
Targetnya seluruh pembangkit listrik akan bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) mulai 2060, dan mulai 2030 tidak ada lagi pembangunan pembangkit listrik tenaga fosil.
Every second is change,
Every second is chance.
Do your sevice with integrity,
full heart and full capacity.