Flores Timur (Politicnews.id) : Proses seleksi calon anggota Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kabupaten/kota zona III di Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah memasuki tahapan wawancara. Namun, proses seleksi ini mendapat sorotan tajam karena adanya dugaan kecurangan intervensi melalui sekelompok organisasi mahasiswa.
Sebanyak 12 nama calon anggota Bawaslu dari setiap kabupaten yang termasuk dalam zona III telah dinyatakan lolos seleksi awal dan akan melanjutkan ke tahap fit and proper test. Namun, kecurigaan muncul ketika terdapat surat rekomendasi dari Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Flores Timur (Flotim) yang mengirimkan dan merekomendasikan calon peserta tes seleksi Bawaslu dari Kabupaten Flores Timur dan Lembata untuk diakomodasi dalam proses seleksi.
Sebagaimana dikutip dari NTT EXPRESS, Surat rekomendasi yang diterima NTT EXPRESS menunjukkan PA GMNI Flotim merekomendasikan enam calon/peserta tes seleksi dari dua kabupaten tersebut. Keenam nama yang direkomendasikan merupakan alumni GMNI dan menariknya, mereka berhasil lolos ke tahap seleksi 12 besar.
Ironisnya, salah satu anggota tim seleksi zona III, Leonardo AR Waleng, diduga terlibat dalam dugaan kecurangan ini. Leonardo AR Waleng, selain menjadi anggota tim seleksi zona III, juga menjabat sebagai sekretaris PA GMNI Flotim. Surat rekomendasi tersebut juga ditandatangani oleh Yohanes Ibi Hurint, Ketua PA GMNI Flotim.
Dalam surat rekomendasi bernomor 06/DPC/PA.GMNI-Flotim/Rekom/V/2023, tercantum nama-nama calon yang direkomendasikan, di antaranya Zakarias Ola Atasoge, Herman Yopi Latol, dan Stefanus Ile Ratu dari Kabupaten Flores Timur, serta Stefanus Beda Lelangwayan, Umar Mas’udin, dan Fransiskus Xaverius Pole dari Kabupaten Lembata.
Terkait adanya dugaan kecurangan ini, perlu dilakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan transparansi dan keadilan dalam proses seleksi calon anggota Bawaslu. Integritas dan independensi Bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu harus tetap dijaga demi kelancaran demokrasi di NTT.
Pihak-pihak terkait diharapkan segera memberikan klarifikasi dan tanggapan resmi terkait dugaan ini. Kepercayaan publik terhadap integritas Bawaslu merupakan hal yang sangat penting, terutama dalam menjaga proses pemilu yang bersih, adil, dan akuntabel.
Situasi ini menegaskan bahwa perlunya transparansi dan keterbukaan dalam proses seleksi dan rekrutmen anggota lembaga pengawas pemilu. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan integritas dan profesionalisme calon anggota Bawaslu sehingga proses pemilu di NTT dapat berjalan dengan baik dan mencerminkan kemauan dan aspirasi rakyat.
dikutip dari NTT EXPRESS, media tersebut mencoba mengkonfirmasi Leonardo AR Waleng, namun telepon dan pesan WhatsApp tak direspon
Konten Kreator Desa