Home / Legislator / Rilis

Rabu, 28 September 2022 - 16:13 WIB

Dubes Fadjroel Mendorong Diplomasi Rumi di Tajikistan

KM - Penulis

 

DUSHANBE – Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman melakukan kunjungan kerja selama empat hari di Republik Tajikistan, dari tanggal 25 sampai 28 September 2022. Ada beberapa agenda Dubes Fadjroel dalam kunjungan tersebut, antara lain bertemu dengan pihak Kementerian Luar Negeri Tajikistan, menyaksikan pertandingan dan menyerahkan bantuan peralatan Pencak Silat kepada Federasi Pencak Silat Tajikistan, menghadiri Konferensi Internasional: Mavlana (Jalaluddin Rumi), The Leader of Unity and the Dialogue of Civilizations, juga mengunjungi House-Museum Jalaluddin Balkhi di kampung halamannya, serta pertemuan dengan WNI di Dushanbe.

Dalam pertemuan dengan Kepala Departemen Negara-Negara Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri Republik Tajikistan, HE. Jonon S. Sherali, Dubes Fadjroel menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Tajikistan atas hubungan baik yang sudah berjalan dengan sangat baik sampai saat ini. Dubes Fadjroel juga menyampaikan beberapa undangan dari Pemerintah Indonesia kepada pemerintah Tajikistan, antara lain International Meeting the Parliament of PUIC (Parliamentary Union of the OIC) member states 24-26 October 2022 in Bandung, BDF 8 Desember 2022 di Bali, 3rd World Conference on Creative Economy (WCCE) in Bali, Trade Expo Indonesia 2022, dari 19 Oktober sampai 23 Oktober 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang.

Kepala Perwakilan RI di Nur-Sultan tersebut juga mengapresiasi peningkatan neraca perdagangan Indonesia Tajikistan. “Kami puas dengan peningkatan nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Kazakhstan tahun ini, setelah beberapa kontraksi pada 2020-2021 akibat pandemi Covid-19. Dari statistik Kementerian Perdagangan RI, periode Januari-Juli 2022, total nilai perdagangan Indonesia-Tajikistan telah mencapai 1,941 juta USD, melebihi total nilai perdagangan 2021, 1,696 juta USD, dan juga 2019 sebelumnya. pandemi, 1,498 juta USD. Kita berharap di masa depan nilainya bisa lebih besar”.

Baca Juga :  Orasi Ilmiah Seminar Akademik Universitas Terbuka Jambi, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Manfaatkan Kemajuan Teknologi Digital untuk Peningkatan Ekonomi Nasional

Di bidang budaya, Dubes Fadjroel menjelaskan bahwa Indonesia dan Tajikistan telah menandatangani MoU kerjasama bidang pendidikan pada tahun 2003 antara Departemen Pendidikan Nasional Indonesia dengan Departemen Pendidikan Tajikistan. Sebagai implementasi dari MoU tersebut, Indonesia telah memberikan beberapa beasiswa bagi mahasiswa Tajik untuk belajar di Indonesia seperti Beasiswa Darmasiswa (Beasiswa Non Gelar), Beasiswa Seni dan Budaya, Beasiswa Negara Berkembang. Selain itu, banyak juga beasiswa yang ditawarkan oleh universitas-universitas di Indonesia untuk mahasiswa Tajik. Hingga saat ini, ada 71 mahasiswa Tajik yang telah belajar di Indonesia. Dubes Fadjroel juga menginformasikan bahwa tentang program di Rumah Budaya. “KBRI Nur-Sultan memiliki Pusat Kebudayaan Indonesia yang menyediakan kursus gratis bagi orang Tajik untuk belajar Bahasa Indonesia dan kelas tari. Kami mengundang siswa Tajik untuk bergabung dengan kami di kelas kami”. tutupnya.

Pertemuan tersebut juga membahas tentang rencana tindak lanjut atas MoU yang sudah ditandatangani oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia dan Komite Keamanan Negara Republik Tajikistan tentang Kerjasama Kontra-Terorisme pada tahun 2016.

Dubes Fadjroel Rachman juga berkunjung ke Museum Jalaluddin Maulana Balkhi atau Jalaluddin Rumi di tanah kelahiran Rumi di Balkh, Tajikistan pada tanggal 26 September 2022. Dubes Fadjroel menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pengelola museum tersebut. “Saya sangat senang melihat langsung tempat kelahiran seorang pemikir dan sastrawan besar dunia Islam yang puisinya menginspirasi manusia di Timur dan di Barat.

Pada Selasa, 27 September 2022, Dubes Fadjroel juga menghadiri Konferensi Internasional Rumi yang dibuka oleh Direktur Perpustakaan Nasional, Profesor Faizalizoda Jumakhan Khol. Faizalizoda mengucapkan terimakasih kepada para peserta yang hadir dalam acara tersebut. “Para cendekiawan yang terkasih, saya mengucapkan selamat kepada Anda atas kehadiran Anda yang diberkati di gudang kebijaksanaan dan pengetahuan – Perpustakaan Nasional Tajikistan, dan saya berharap Anda sehat dan diberkati dalam hidup”.

Baca Juga :  Peringati HUT INKAI KE-53, Ratusan Karateka Maluku Utara Ikuti Latihan Gabungan

Professor yang menulis disertasi tentang Jalaluddin Rumi tersebut juga menyampaikan bahwa sosok Rumi yang menjadi penyebab banyak sarjana, kritikus, penulis bisa berkumpul di Dushanbe untuk mengikuti kegiatan tersebut. “Ruh suci dan budi luhur orang tua yang bijaksana – Maulana Jalaluddin Balkhi-Rumi menjadi alasan untuk bertemu dan berbagi pendapat dari para ulama dan peneliti. Untuk menghormati peringatan 815 tahun ulama besar, guru kebahagiaan dan moral manusia, Maulana Agung, Perpustakaan Nasional Tajikistan mengadakan konferensi internasional berjudul “Maulana – guru persatuan dan dialog peradaban” dengan partisipasi sarjana, kritikus sastra, penyair, penulis dan cendekiawan dari berbagai negara di dunia”.

Pada kesempatan tersebut Jubir Presiden periode 2019-2021 tersebut juga menyerahkan masterpiece Jalaluddin Rumi/Maulana Balkhi, Matsnawi Maknawi yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Direktur Rumi Institute, Muhammad Nur Jabir kepada pengelola Museum Jalaluddin Balkhi serta Direktur Perpustakaan Nasional Tajikistan, Profesor Faizalizoda Jumakhan Khol. Melalui Matsnawi Maknawi, Rumi semakin dikenal di Indonesia dan mempererat persahabatan Indonesia dan Tajikstan.

Agenda ke Tajikistan ini dalam rangka menjalankan agenda “Diplomasi Rumi” sebagai pintu untuk semakin menumbuhkan hubungan antara Indonesia dan Tajikistan. Menurut Dubes Fadjroel, hubungan baik antara Indonesia dan Tajikistan bisa direfleksikan dari syair Rumi berikut ini:

Hati kekasih akan mencari para pecinta,
Seluruh kekasih akan menawan para pecinta.
Jika kau lihat seorang pecinta, Ketahuilah dia juga seorang kekasih.
Orang itu adalah pecinta sekaligus kekasih.
Jika orang-orang dahaga mencari air, Air pun mencari orang-orang dahaga.

Indonesia dan Tajikistan adalah dua negara yang sudah bersahabat lama yang akan senantiasa saling mencari dan membutuhkan untuk kemajuan bersama.

 

Follow WhatsApp Channel politicnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 29 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Komunitas

Vacum 15 Tahun, IMABI Kupang Berhasil Gelar MPAB dan Lantik Anggota Baru

Eksekutif

Gubernur Mahyeldi Pacu Pengembangan Kawasan Air Bangis Lewat Pembangunan SMK Perkapalan dan Pertambangan

Rilis

Meski Hari Libur, Relawan Prokes Merauke Tetap Jalankan Aktivitas Distribusikan Masker ke Masyarakat

Eksekutif

416 Mahasiswa Mahasiswi ATIP Padang Diwisuda

Rilis

LSM BPPI Meminta Bupati dan DPRD PALI Sidak Proyek Box Cover

Legislator

Mulyadi Muslim Resmi Dilantik Sebagai Anggota DPRD Kota Padang

Rilis

HPN 2023: Pers Indonesia Berkontribusi Kawal Supremasi Hukum

Rilis

Menko PMK: 131 Kabupaten Kota Alami Kenaikan Kasus Covid-19