Bandung, (23/09)– Kejadian tragis yang menewaskan tujuh remaja di Kali Bekasi terus menuai keprihatinan berbagai pihak. Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Barat turut menyampaikan belasungkawa dan seruan agar kasus ini diusut tuntas hingga akar permasalahannya.
Dalam pernyataannya, Ketua Dewan Masjid Indonesia Jawa Barat, K.H. Mansur Syaerozi, menekankan pentingnya memandang kejadian ini sebagai tragedi luar biasa. “Ini bukan sekadar hilangnya tujuh nyawa pemuda, tetapi juga hilangnya masa depan bangsa, harapan keluarga, dan cita-cita mereka. Permasalahan ini harus diselesaikan hingga tuntas,” ujar K.H. Mansur.
DMI Jawa Barat menyampaikan lima seruan penting untuk berbagai pihak terkait:
- Dukungan penuh kepada aparat kepolisian untuk mengusut kasus ini hingga tuntas. DMI juga mengapresiasi pelibatan Propam dari Polda Metro Jaya guna memastikan penanganan kasus berjalan sesuai prosedur.
- Peningkatan perhatian pemerintah terhadap remaja. DMI mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah daerah untuk memperkuat upaya dalam membina generasi muda, menyalurkan energi positif mereka ke kegiatan yang bermanfaat.
- Pentingnya peran orangtua dan guru. Para orangtua diimbau agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, termasuk kegiatan di media sosial, guna mencegah hal-hal negatif yang dapat membahayakan mereka.
- Tema pemuda dalam materi dakwah. DMI menginstruksikan kepada seluruh masjid dan DKM di Jawa Barat untuk menjadikan tema “Pemuda adalah Masa Depan Bangsa dan Agama” sebagai fokus dalam khutbah, pengajian, dan tabligh.
- Peningkatan keterlibatan pemuda dalam kegiatan masjid. Dewan Masjid mendesak para takmir masjid untuk lebih mengaktifkan peran pemuda dalam kegiatan kemasjidan dan kepemudaan agar mereka terlibat dalam hal-hal positif.
K.H. Mansur juga mengingatkan para calon kepala daerah yang akan maju dalam pemilihan mendatang agar memberi perhatian lebih terhadap pembinaan generasi muda. Menurutnya, masa depan bangsa terletak di tangan para pemuda, dan tragedi ini menjadi alarm penting bagi semua pihak untuk lebih serius menanganinya.
Kejadian ini diharapkan menjadi titik tolak perubahan dalam cara masyarakat, pemerintah, dan institusi keagamaan memperlakukan dan membina generasi muda agar kejadian serupa tidak terulang kembali.