Home / Opini

Rabu, 22 November 2023 - 09:28 WIB

Catatan kopi pahit, mendungnya langit.*

JJ - Penulis

 

Oleh: Sirra Prayuna.

Kita semua punya cita cita dan mimpi bagaimana bangsa Indonesia dapat mewujudkan demokrasi subtantif dan kesejahtraan sosial. Ketika tatanan bernegara, hukum berkeadilan dan demokrasi tak lagi direlnya karena dirusak maka akan membawa rakyat Indonesia ke jurang kehancuran.

Orang seringkali bertanya, apa hubungan antara demokrasi dengan kesejahtraan rakyat.??
Tentu jawabanya… ada hubunganya dan sangat berkaitan erat.

Suatu negara menjadi negara gagal karena disebabkan oleh pemeritahan yg tertutup, bertindak menjalankan kekiasaan dengan cara melanggar konstitusi dan UU, tak ada ruang kontrol publik yang baik dalam mengartikulasikan kebenaran dan suara kebenaran cendrung di abaikan, lembaga yudikatif dihancurkan kemerdekaan, kebebasan dan kemandiriannya karena di intervensi kekuasaan, organ kenegaraan di gerakan untuk mendukung kekuasaan tanpa batas dan kecendrungan pemerintahannya akan mengkriminalisasi sikap dan prilaku kritis rakyat yg menyuarakan nilai nilai kebenaran dan akhirnya suara rakyat dibungkam.

Baca Juga :  Kapolda dan Wakapolda Jabar Raih Tingkat Kepercayaan Tinggi dalam Survei ETOS

Suatu negara akan terhindar menjadi negara gagal jika pranata bernegara dan sistem hukum  berjalan baik. Demokrasinya berjalan dikoridornya berdasarkan hukum konstitusi, sehingga dengan demikian, pemerintah dapat mengerahkan segala sumber daya untuk membangun kesejahtraan rakyat, mengentaskan kemiskinan, meningkatkan pelayanan publik kesehatan, pendidikan, taransportasi, menurunkan angka kemiskinan serta gini rasio masyarakat makin baik.

Jokowi 9 tahun telah melakukan penguatan pelembagaan demokrasi secara baik. Namun di akhir masa jabatan kita semua dikejutkan dengan perubahan sikap dan Jokowi memilih jalan  bertentangan dengan nilai nilai dan garis perjuangan kerakyatan.  Jokowi menujukan hasrat kekuasaanya secara telanjang untuk alasan kesinambungan kekuasaan. Dan lebih memilih mempuh jalan keliru yang bertentangan degan konstitusi. Ini menjadi lonceng kematian demokrasi menuju kesejahtraan rakyat.

Baca Juga :  Cita - Cita Masuk Fakultas UGM, Kini Satya Sandy Prakasa Di Terima

Pilihan dan cara Jokowi  ini yg tidak kita setujui. kedaulatan rakyat hilang dan tak ada pilihan rakyat harus bangkit beribaku kembali berjuang seperti masa orde baru. Pemilik logika akal sehat dan tertib berkonstitusinya harus menolaknya. Tak ada pilihan bagi kita semua, bangkit melawan untuk alasan tegaknya konstitusi dan demokrasi subtansial yang terang telah dipadamkan sehingga harapan  kesejahtraan dan kemajuan bangsa sirna oleh hasrat yang tak pernah usai. salam perjuangan🙏🙏ū

Follow WhatsApp Channel politicnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 61 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Eksekutif

Gubernur Mahyeldi Upayakan Kebugaran Kepala OPD dan Jajaran Lebih Prima agar Pelayanan bagi Masyarakat Lebih Optimal

Eksekutif

Gubernur Sumbar Serahkan Penghargaan Camat Terbaik Tingkat Provinsi 2023

Eksekutif

Gubernur Mahyeldi Ajak Pimpinan Muhammadiyah Sumbar Bersinergi Membangun Daerah

Opini

Mahyeldi Ketua DPW PKS Sumbar Bakar Semangat Kader Solok Raya Songsong Kemenangan 2024

Eksekutif

PW DMI JABAR SILAHTURAHMI KE KPU: SINERGI BARU UNTUK SUKSESKAN PILKADA 2024

Eksekutif

PAJAK BBM BERSUBSIDI TIDAK NAIK !

Komunitas

Merintis Jalan Demokrasi ala Bung Karno

Eksekutif

Paparkan Capaian saat Peringatan HUT Provinsi Sumbar ke-78, Gubernur Mahyeldi Komitmen Terus Pacu Laju Pembangunan dan Ekonomi