PADANG, – Dzikir Asmaul Husna merupakan salah satu cara dalam menentramkan jiwa. Kota Padang pernah memiliki program Asmaul Husna.
“Pernah Kota Padang gempa besar namun dengan kekompakan masyarakat dan zikir Asmaul Husna, musibah ini dapat kita lewati,” ujar Amasrul di Sungai Latuang Kampung Jambak, Senin (30/9/2024).
Ditambahkannya, Asmaul Husna merupakan salah satu jalan untuk mengembalikan generasi muda menuju hal – hal yang positif. Apalagi saat ini banyak pengaruh negatif kepada generasi muda sehingga berpengaruh pada perilakunya.
“Sungai Bangek sekarang sudah mulai maju dengan adanya kampus UIN, maka Sungai Bangek yang dulu sepi, kini sudah mulai ramai dengan hadirnya anak – anak kuliah,” ujarnya.
Amasrul mengajak masyarakat untuk mengawasi anak – anak yang kuliah, agar perilakunya sesuai dengan adat istiadat dan lingkungan masyarakat di Minangkabau sesuai dengan adat Basandi syarak, Syarak Basandi kitabullah.
“Kini sedang viral anak tawuran, ditengah malam tawuran, di tengah hari Jumat anak tawuran,” ujarnya
Ditambahkannya, permasalahan di Kota Padang luar biasa, salah satunya tawuran yang meraja lela. Perilaku tawuran ini karena kurangnya keimanan yang ditanamkan kepada generasi muda.
“Ndak berimanyo lai, Ndak picayo nyo lai, iman menipis, kecerdasan berkurang,” ujarnya.
Dijelaskannya, disamping infrastruktur, problematika di Kota Padang yakni akhlak terhadap generasi muda. Orang tua harus memperhatikan anak – anaknya agar tak terjerumus dari hal – hal negatif.
“Seberapa banyak kita mengajar anak – anak tentang iman, tentang kasih sayang yang diajarkan rasulullah,” ujarnya.
Ditambahkannya, anak – anak yang melakukan tawuran harus dilakukan pembinaan mental. Jika putus sekolah, maka harus di sekolahkan kembali dan dilatih program kerja.
“Kita cari sumber permasalahan, ambo waktu Dinas Sosial, ambo latih di Batalyon 133, begitu sudah dilatih dia bisa menjadi hafiz Qur’an, bagaimana mereka terjerumus karena ketidak acuhan orang tuanya,” ujarnya. (H)