SINGKAWANG – Sebagai bentuk kepedulian dan kepekaan ditengah cuaca ekstrem dan rawan banjir, Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) I Pontianak menggandeng komunitas peduli lingkungan melakukan aksi penghijaun dengan menanam pohon di pantai Kota Singkawang.
Bersamaan dengan agenda tersebut juga dilaksanakan sosialisasi pengenalan pengamanan pantai yang diselenggarakan di Aula Hotel Swiss Bellin, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, pada tanggal 19-20 November 2022.
Ketua Pelaksana Ali Assegaf, ST., M.Sc., mengatakan, agenda ini dilaksanakan sebagai bentuk kecintaan dan kepedulian BWSK I Pontianak dimana beberapa waktu lalu sempat prihatin dengan banjir yang terjadi di Kota Singkawang.
“Beberapa bulan lalu Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak membantu menormalisasi dengan meminjamkan tiga alat sekaligus menstanbykan satu pompa di rumah sakit Abdul Aziz,” katanya saat di wawancara pada Minggu (20/11/22).
Dia menambahkan, saat kunjungan banjir dengan Wali Kota Singkawang kemaren kita sudah berdiskusi termasuk janji untuk melakukan penanaman di Kota Singkawang. Saat itu Ibu Wali Kota menyambut baik dan akan memfoskuskan penanamannya di pasar beringin untuk sejalan dengan tujuan revitalisasi pasar beringin.
“Kita menyerahkan bantuan tanaman sejumlah 221 tanaman yang akan di sebar di Kota Singkawang, dimana sepuluh tanaman akan ditanam di pasar beringin dan 210 lainya di berbagai lokasi diantaranya kita menanam pohon di pantai paklotay,” tambahnya.
Selain itu, ia menjelaskan BWSK I Pontianak meneduhkan pantai dengan mengajak banyak beberapa komunitas sekaligus berterima kasih kepada LH Singkawang dalam penanaman pohon pagi ini.
“Dalam agenda ini kita melakukan aksi bersih pantai, meskipun tidak luas tapi ini juga diharapkan dapat membantu menyadarkan masyarakat untuk membersihkan pantai, karena pantai juga patut dijaga. Tidak hanya itu, BWSK I Pontianak juga banyak melakukan pengamanan pantai dengan membangun bangunan pengaman pantai sebagaimana yang telah kita tinjau bersama semalam.
“Jumlah pohon yang di tanam sebenarnya banyak, namun kita tidak hanya bergerak di Kota Singkawang saja. Kita lakukan penanaman di Kota Pontianak, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu yang membutuhkan. Jadi, kegiatan penanaman pohon ini di akhir tahun sekitar ada 1000 pohon, termasuk 200 pohon yang ada di Singkawang sekaligus menindak lanjuti kejadian banjir, untuk sisanya akan disebar di beberapa Kabupaten lainnya,” jelas Ali.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga memaparkan jenis pohon yang ditanam di Singkawang adalah pohon ketapang kencana, sepatu dea karena sepatu dea cukup cantik jika berada di tengah Kota. Sementara penanaman bakau sudah dilakukan tahun kemaren yang mana juga melibatkan para komunitas di daerah Mempawah. Ali bilang, di tahun ini kita juga telah merencanakan agenda penanaman bakau hanya tinggal menunggu eksekusinya.
“Pada hari air dunia kita sudah menanam pohon di tugu Pontianak, dimana ada 10 tanaman berbuah, sementara di Kota Pontianak ada 200. Jadi tahun ini sekitar ada 1200 lebih pohon yang ditanam oleh BWSK I Pontianak di Kalimantan,” paparnya.
Selanjutnya, penanaman pohon ini juga ada nota perjanjiannya antara balai dengan komunitas, kalau di Singkawang hanya dengan Emak Lenggok dan LH.
Capaian lainnya, fokus revitalisasi BWSK I Pontianak adalah mempunyai teklen yang namanya mulai dari hulu. Jadi Balai Wilayah Sungai Kalimantan I sudah melakukan normalisasi danau-danau yang ada di hulu Sungai Kapuas.
“Tahun ini kita sudah menormalisasi 7 danau dan itu ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat karena pengaruh dari hasil kerja itu membuat Kabupaten Kapuas Hulu yang biasanya banjirnya cukup tinggi ini bisa sedikit berkurang,” imbuhnya.
Camat Singkawang Selatan, Apriyanto, mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan penanaman pohon karena akhir-akhir ini program Wali Kota Singkawang adalah untuk pembenahan lingkungan.
“Sebagai akibat dari peralih fungsian lahan menjadi perumahan dan sebagainya itu menyebabkan alam di Kota Singkawang sudah cukup berubah mulai dari genangan air sampai seperti banjir,” katanya.
Ia melanjutkan, Pemerintah Kota Singkawang juga mengharapkan kegiatan ini terus berlanjut dengan penanaman pohon yang dilakukan melalui Dinas Lingkungan Hidup yang dilakukan oleh Wali Kota dimana setiap yayasan destinasi Wisata kota diwajibkan menanam pohon seperti di batu belimbing,
“Wali Kota juga menanam pohon di sekitar Wisata batu belimbing dalam rangka Festival makan durian se-Kalimantan Barat. Setiap Event Ibu Wali Kota jika ada kesempatan selalu menghimbau warganya untuk menanam pohon dengan harapan bisa menjadi destinasi Wisata yang hijau,” tanbahnya.
Menurut Apriyanto, kedepannya kegiatan ini bisa lebih ditingkatkan lagi sebagaimana yang telah dicita-citakan yakni Kota Singkawang menjadi Kota hijau yang ramah terhadap lingkungan, ramah terhadap objek Wisata sebagai pendukung destinasi wisata. Terutama nanti, kedepannya melalui Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak untuk sungai-sungai besar kita akan bekerjasama untuk melakukan normalisasi ke Provinsi.
“Sungai-sungai kecil dapat ditangani oleh pemerintah daerah melalui program normalisasi sungai semoga dengan itu akan mengurangi bebet air yang tergenang di permukaan khususnya di Kota Singkawang,” tutupnya.
Jurnalis Independent Politic News