Politic News (Bantaeng) : Mengawal aspirasi rakyat dalam rangka pemilihan kepala Daerah Kabupaten Bantaeng khususnya pada 27 November mendatang dan ratusan kabupaten/kota lainnya akan di lakukan secara serentak di seluruh Indonesia, Koalisi Rakyat Poros Tengah rutin melakukan dialog dengan berbagai unsur. Ramadhan 1445. H, atau Maret 2024 dialog pertama dan kedua di laksanakan, hal ini merupakan sebuah harapan besar tercetusnya rangkaian cita-cita dan berkah bersama masyarakat Bantaeng yang mengharapkan sebuah perubahan dan wajah baru dalam sebuah sistem kepemimpinan.
Narasumber, Ust Abd. Karim Bagada, MM dan Dr. Hasanuddin Arasyi, S.Ag.,M.Pd
Sehubungan dengan hal tersebut, Koalisi Rakyat Poros Tengah menjalin hubungan dengan berbagai pihak seperti beberapa tokoh, baik pemuda, perempuan, pendidik, politik, Agama maupun dari tokoh masyarakat lainnya. Berharap pencerahan dan edukasi yang di balut dalam sebuah dialog publik, Koalisi Poros tengah mengharapkan masukan dari berbagai kalangan untuk mewujudkan kepemimpinan berkualitas kedepan. Koalisi yang di rintis Nasrun Jamal dengan beberapa temannya berangkat dengan harapan baru, menampung keluh kesah warga sebagai wadah aspirasi yang harus di pertanggung jawabkan dan mendapatkan perhatian, terbukti pada dialog kedua di hotel Ahriani yang di hadiri Bapak Syafruddin, S.Pd.,MM (Almarhum) AKP Syahiruddin, SH dan Andi Sugiarti Mangun Karim, ratusan warga dari berbagai pelosok memadati ruangan. Hal ini menandakan antusias masyarakat yang membutuhkan perubahan sangatlah kuat, sampai-sampai tempat yang di siapkan oleh panitia kala itu penuh sesak oleh masyarakat yang hadir hingga kehalaman depanĀ
Dialog publik yang di selenggarakan pada Rabu 17/4/2024 bertempat di Aula Baznas Bantaeng dan menghadirkan dua narasumber inti masing-masing Drs. Abdul Karim Bagada, MM Ketua Baznas Kabupaten Bantaeng dan Dr. Hasanuddin Arasyi, S.Ag.,M.Pd bertemakan Urgensi Kepemimpinan Islam dan Persatuan Umat Dalam Membangun Daerah Dan Negara. Dalam pernyataannya Ustadz Karim menyampaikan bahwa kriteria kepemimpinan islam sebagai landasan utama adalah Shiddiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah, iapun menguraikan secara singkat dan padat empat kriteria yang di maksud bahwa seorang pemimpin harus Siddiq atau jujur dan benar sebagaimana yang di contohkan Rasulullah dan para sahabatnya kala mereka di angkat sebagai amirul mukminin, Selanjutnya seorang pemimpin haruslah amanah sebagaimana yang di contohkan Islam yaitu bisa dipercaya. Selain itu seorang pemimpin harus tabligh yakni bisa menyampaikan atau memberikan pemahaman kepada umat atau rakyat agar apa yang ingin di laksanakan sebagai sebuah visi, transparan dan berkeadilan serta bisa di mengerti oleh masyarakat secara jelas. Sementara Fathona mengartikan sosok pemimpin haruslah cerdas dan memahami situasi untuk mengantar ummat kejalan yang di ridhohi. Tegas Ustadz Karim.
Koalisi Rakyat Poros Tengah
Pimpinan Pondok pesantren Khaerul Ummah yang akrab di sapa Ustadz Hasan yang di hubunga lewat via Watshapnya menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus amanah dan memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan masyarakat adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Lebih jauh Ustadz Hasan mengutip sebuah ayat dalam Alquran Surah An-nur 55 yang mempertegas sebuah Urgensi kepemimpinan dalam Islam yakni Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan bahwa dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi sebagaimana dia telah menjadikan orang-orang sebelum kamu……dengan syarat Iman dan amal Sholeh, terangnya.
sebuah hadits melengkapi pernyataan ustadz Hasan dalam dialog tersebut bahwa Nabi bersabda kokohnya kehidupan dunia dengan empat hal, Ilmunya Ulama, keadilan para pemimpin atau umara, kedermawanan orang-orang kaya, dan doanya orang-orang fakir……. iapun menawarkan kepada inisiator poros tengah untuk mendorong seorang calon pemimpin dengan berbasis kriteria bukan mendorong karena figur ujarnya menjelaskan.
Dihubungi lewat via WAnya Inisiator KRPT mengatakan sangat berterimakasih kepada kedua narasumber atas apresiasi serta dukungannya dalam gerakan perjuangan yang memberikan pencerahan sosial sebagai implementasi firman Allah swt, bahwa ummat terbaik adalah ummat wasatan atau ummat pertengahan dan jalan tengah sebagai suatu pencerahan sekaligus pendidikan politik bagi kaum milenial di era modern seperti saat sekarang ini. Demikian kurang lebih kesimpulan yang bisa di petik dari agenda dialog melalui topik urgensi dalam kepemimpinan islam yang di laksanakan Koalisi Rakyat Poros Tengah sesi ketiga hari ini, tutup Jamal dalam via watshapnya.
Hasan Habibu Lahir Di Bantaeng 1 Januari 1975.
Penasehat Forum Da’i Polsek Tompobulu
Anggota Da’i Kamtibmas Polres Bantaeng Bidang Komunikasi Antar Lembaga
TPP/PLD Kementerian Desa RI sejak 2017