Bantaeng (POLITIC NEWS) : Prestasi membanggakan kembali di torehkan oleh putra-putri Bantaeng dalam ajang kejuaraan Taekwondo yang berlangsung hingga hari ini sabtu 16/9/2023 di Jogjakarta. Taekwondo internasional Open 2023 yang di laksanakan di GOR Amongrogo Yogyakarta ini di ikuti 3.045 peserta dari berbagai negara dan 9 di antaranya berasal dari Kabupaten Bantaeng, masing-masing 1. Citra Kirana Larasati 2. zaki Riyoga Pamungkas 3. A. Humairah Annisa Azzahrah, 4. Hawailu Qaditha Fazilah 5. Uwais Alqrni Darmawan, 6. Alya Zhalfa Atalia 7. Jihad Aufa Jamal, 8. Ince Athalla Aisy 9. Ilhamsyah B Majdjid, 7 di antaranya masih berstatus murid Sekolah Dasar dan 2 lainnya setingkat SMP.
Pelaksanaan kejuaraan yang di mulai 14 hingga 17/9/2023 ini, atlet asal Bantaeng telah meraih 7 medali masing-masing 3 emas dan 4 perak. di hubungi melalui telepon selulernya awak media sempat ngobrol perihal keberadaan dan pembinaan atlet cilik bersama salah seorang orang tua yang ikut serta dalam ajang tersebut, Jamaluddin Gonrong begitulah sapaan akrab yang di sematkan kepadanya, menjelaskan bahwa suatu kebanggaan bagi kami para orang tua dan Bantaeng pada umumnya terkait apa yang telah di persembahkan oleh anak-anak kita yang telah mengharumkan nama Daerahnya namun sangat di sayangkan perhatian pemda sangat minim terhadap atlet yang ada. Awal mewacanakan pemberangkatan atlet Jamal mengaku telah membuat profosal untuk membantu pendanaan tanpa di sebutkan nominalnya, berharap bisa meringankan beban orang tua dalam hal ini, bahkan bapak bupati sudah mengiyakan dan menanyakan bagaimana dengan biaya tiketnya dan lain-lain namun ketika yang di harapkan telah di butuhkan bupati berada di makasaar mengikuti sebuah agenda pelepasan jabatan gubernur yang telah tiba masa berakhirnya, tetapi ia (jamal) tetap berharap dan menitipkan profosalnya pada ajudan bupati, tuturnya melalui telepon seluler.
Sembilan Atlet cilik berusia 8 hingga 12 tahun membawa nama Daerahnya dalam ajang tersebut, namun mereka menggunakan biaya sendiri, Jamalpun mempertanyakan komitmen pemerintah melalui Dispora dan Koni Bantaeng dalam memberikan perhatian pada atlet yang merupakan aset daerah, namun hal tersebut tidak di temukan, klarifikasi dari pihak pemdapun belum ada ujar Jamal menambahkan. Disela obrolan via telepon iapun tetap berseloroh dengan mengatakan semoga kedepan Bantaeng bisa lebih baik lagi bukan setengah baik, harapan masyarakat yang ingin menyumbangkan prestasi untuk daerahnya bisa di tanggapi dengan serius. Banyak orang yang mampu secara fisik dan mental untuk menciptakan sebuah prestasi namun keterbatasan finansial penyebab utama dalam meraih harapan tersebut sehingga membutuhkan sinergitas pemerintah agar impian anak-anak kita bisa terwujud, tandasnya.
Undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional diantaranya menyatakan dalam rangka mengisi kemerdekaan dan memajukan kehidupan bangsa yang bermanfaat bagi pembangunan yang berkeadilan dan demokratis secara bertahap dan berkesinambungan maka melalui instrumen pembangunan nasional di bidang keolahragaan merupakan upaya meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia secara jasmaniah, rohaniah dan sosial dalam mewujudkan masyarakat yang maju adil dan makmur, sejahterah dan demokratis berdasarkan pancasila dan UUD 45 .
Hasan Habibu Lahir Di Bantaeng 1 Januari 1975.
Penasehat Forum Da’i Polsek Tompobulu
Anggota Da’i Kamtibmas Polres Bantaeng Bidang Komunikasi Antar Lembaga
TPP/PLD Kementerian Desa RI sejak 2017
