Home / Eksekutif

Jumat, 17 Mei 2024 - 06:05 WIB

Antisipasi Lonjakan Harga Pangan, Gubernur Mahyeldi Instruksikan TPID Siapkan Alternatif Pasokan

Wawan - Penulis

PADANG- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menyebut Pemerintah Provinsi Sumbar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sudah menyiapkan upaya meredam kenaikan harga sembako pasca bencana banjir bandang yang melanda 3 daerah di Sumbar pada Sabtu (11/5) lalu.

Salahsatunya yakni memasok kebutuhan pangan strategis dari luar daerah jika ada sinyal kenaikan harga. Menurutnya itu penting, mengingat daerah terdampak bencana, yakni Tanah Datar, Agam, dan Padang Panjang merupakan wilayah sentra hortikultura.

“Jika diperlukan, kita berencana untuk mendatangkan produk hortikultura dari Jambi dan Jawa Tengah,” ungkap Gubernur Mahyeldi di Padang, Kamis (16/5/2024).

Menurutnya itu akan bisa membantu. Mengingat, beberapa ruas jalan dari dan menuju sentra produksi pertanian di Sumbar rusak akibat diterjang banjir bandang.

Baca Juga :  Gubernur Mahyeldi Resmikan Festival Merah Putih dan Program Subsidi Bunga bagi Pelaku Usaha Mikro di Padang Panjang

Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri membenarkan, ia mengaku sudah melakukan mitigasi ketersediaan pasokan 3 komoditas strategis.

Masing-masing beras, cabai merah, dan bawang merah. Jika terjadi kenaikan harga beras, BULOG diminta melakukan operasi pasar.

“Kita sudah komunikasi dengan BULOG. Stok beras mereka sangat mencukupi ada 21 ribu ton di gudang,” ungkapnya.

Sementara untuk cabai merah, telah dilakukan kerjasama dengan perantau Minang yang berkecimpung dalam asosiasi petani dan pengusaha cabai merah Indonesia.

Mereka membantu mendatangkan cabai merah dari Magelang, Jawa Tengah dan Sleman, Yogyakarta. Kemudian juga ada kerjasama antar pedagang dari Berastagi, Sumatera Utara.

“Sampai saat ini harga cabai merah di pasaran masih stabil. Kalau ada peningkatan harga, kita tinggal telpon yang dari Jawa Tengah, mereka sudah komitmen dengan kita,” ujarnya.

Baca Juga :  Pengembangan Desa Wisata adalah Solusi Percepatan Ekonomi Masyarakat Sumbar

Kemudian untuk komoditas bawang merah tidak perlu dikhawatirkan. Sebab wilayah sentra di Kabupaten Solok masih masa panen. Sementara terhadap komoditas sayur-mayur, Dinas Pangan mengimbau petani di wilayah yang tidak mengalami gangguan, seperti di Solok, untuk lebih mengutamakan menjual produknya ke pasar lokal daripada memenuhi permintaan luar daerah.

“Jangan semua dijual ke luar daerah. Misalnya kalau produksinya 100 ton, jual ke pasar lokal 50 dan ke luar daerah 50. Bantu juga daerah dalam kondisi saat ini,” ucapnya. (adpsb/h)

Follow WhatsApp Channel politicnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 21 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Eksekutif

BRI Astana Menggelar Open House Idul Fitri di Wisma Indonesia

Eksekutif

Gubernur Mahyeldi Jamu Keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, Berbagai Peluang Kerja Sama Dibahas

Eksekutif

Gubernur Sumbar Serahkan Kayu Tak Bertuan Temuan Dishut untuk Pembangunan Masjid di Pesisir Selatan

Eksekutif

Sumbar Tuan Rumah, Wagub Audy Joinaldy Ajak Seluruh Komponen Mendukung Suksesnya Helat FABN 3

Eksekutif

Lantik Taruna-Taruni SMK 1 Koto Baru Dharmasraya, Gubernur Mahyeldi Sebut Pentingnya Pelajar Berkarakter Disiplin dan Berjiwa Nasionalis

Eksekutif

Gubernur Mahyeldi Resmikan Perhelatan MTQ Nasional ke-41 Tingkat Kabupaten Agam

Eksekutif

Gubernur Mahyeldi Pastikan, Pembangunan SMA 3 Gunung Talang Dimulai Tahun ini

Eksekutif

Gubernur Mahyeldi Siapkan Hadiah Umroh untuk Peraih Juara I Lomba Cerdas Quran tingkat SMA/SMK/MA se Sumbar